Liputan6.com, Cirebon - Teriakan kesakitan dirasakan puluhan pelajar kelas 7 I dan 7 J SMPN 2 Plumbon Kabupaten Cirebon. Para pelajar tersebut merupakan korban dari runtuhnya bangunan atap sekolah.
Para guru dan siswa lain sontak berlari berusaha menolong korban yang terkena reruntuhan bangunan kelas. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit Mitra Plumbon dan Puskesmas Plumbon Cirebon.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Pas lagi ikut pelajaran dengar ada seperti suara kayu retak kaya mau putus dan ambruk. Saya sempat lari karena duduk di depan tapi teman-teman saya kejatuhan reruntuhan," kata salah seorang siswa Mohammad Rifdo, Selasa (1/10/2019).
Seluruh korban tertimpa bagian atap bangunan di dua ruangan kelas yang berbeda. Mereka mayoritas mengalami luka di bagian kepala lantaran tertimpa reruntuhan material bangunan tembok, kayu, dan genteng.
Dua guru menjadi korban tertimpanya atap bangunan yang telah rapuh saat mengajar para siswanya. Korban langsung mendapat perawatan medis di Rumah Sakit maupun Puskesmas Plumbon Cirebon.
"Itu sedang jam pelajaran ke 7 dan 8 kejadian sekitar jam 1 siang," kata salah seorang guru SMPN 2 Plumbon Cirebon, Iin Indriyani.
Konstruksi atap bangunan yang sudah tidak layak diduga kuat menjadi penyebab runtuhnya dua kelas itu. Menurut dia, kejadian runtuhnya bangunan kelas terbilang singkat bahkan tidak diduga.
Banyak korban yang tidak sempat menyelamatkan diri hingga tertimpa reruntuhan material bangunan. Sebagian siswa yang duduk berdekatan dengan pintu keluar bisa berlari keluar meski sempat tertimpa reruntuhan.
“Awalnya terdengar bunyi gemuruh keras seperti reruntuhan itu saya dengar dari ruangan guru. Setelah tahu bangunan runtuh, saya dan guru lain dibantu petugas sekolah bantu selamatkan korban dan yang luka berat langsung dibawa ke RS Mitra Plumbon Cirebon," kata Iin.
Kondisi Korban
Dokter umum Puskesmas Plumbon Cirebon Dewi Waskito mengatakan, korban dirawat di puskesmas dan RS Mitra Plumbon Cirebon. Di Mitra Plumbon Cirebon, korban yang mengalami luka berat mendapatkan perawatan.
"Data korban sebanyak 14 orang yang dibawa ke RS Mitra Plumbon, 6 orang di Puskesmas Plumbon, dan 30 orang dilakukan pemeriksaan medis. Untuk yang dirawat di puskesmas dan dilakukan pemeriksaan awal di sekolah sudah boleh pulang. Tapi yang di RS masih menunggu diagnosis dokter setempat," sebut dia.
Wakapolres Cirebon Kompol Ricardo Conrat Yusuf mengatakan, sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penyelidikan.
Dia menyebutkan, hasil penyelidikan sementara, kelas yang ambruk berada dalam satu bangunan besar. Dalam gedung tersebut dibagi menjadi empat ruang belajar.
"Informasi sementara yang saya dapat gedung tersebut sudah lama sekali tidak direnovasi. Sementara dua ruangan lain kami minta kosongkan dulu karena kami akan turunkan tim puslabfor bagian gagal konstruksi," ujar dia.
Dia mengaku, hasil koordinasi sementara, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon akan menanggung semua biaya pengobatan siswa yang menjadi korban bangunan yang runtuh.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement