Rela Dipacari Napi, Wanita di Kendari Malah Diperalat Jadi Kurir Sabu

HRT harus berurusan dengan polisi, wanita yang juga warga Kecamatan Mandonga, Kendari, itu ditangkap polisi lantaran membawa sabu milik kekasihnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 23:00 WIB
Tiga Perwira Reserse Narkoba Tersandung Sabu Sebelum AKBP Hartono
Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Liputan6.com, Kendari - HRT harus berurusan dengan polisi, wanita yang juga warga Kecamatan Mandonga, Kendari, itu ditangkap polisi lantaran membawa sabu. Dirinya rela menjadi kurir setelah menjadi kekasih seorang napi Lapas Kelas IIA Kendari yang berinisial YR.

HRT ditangkap Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Tenggara saat hendak menyeberang ke Kolaka menggunakan kapal di Pelabuhan Feri Bajoe, Sulawesi Selatan.

Direktur Reserse Narkoba, Polda Sultra, Kombes Pol Satria Adi Permana mengatakan, penangkapan HRT merupakan hasil dari pengembangan kasus penangkapan [kurir sabu](regional "") sebelumnya yang berinisial MLM, yang juga merupakan kekasih YR.

"Setelah kami melakukan pengembangan lanjutan dari kasus MLM, kami lakukan penyelidikan. Ternyata untuk memasukkan barang ke Sulawesi Tenggara, YR bekerja sama dengan tersangka HRT dengan modus yang sama dengan MLM, yakni diawali dengan pacaran terlebih dahulu," kata Satria Adi Permana seperti dikutip Antara, Jumat (11/10/2019).

Di tempat yang sama, Kasubbid III Ditresnarkoba Polda Sultra, AKBP La Ode Kadimu menjelaskan, modus yang dilakukan YR adalah menjalin hubungan pacaran dengan HRT, kemudian YR memberi tugas HRT menjemput barang yang ada di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Sidrap dan Enrekang.

"Jadi mereka inilah yang memasukkan dan mengedarkan sabu dari Sulawesi Selatan masuk ke Sulawesi Tenggara," kata AKBP La Ode Kadimu.

Dari tangan HRT, diamankan 1,13 kg sabu, dan barang bukti tersebut telah dimusnahkan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Tenggara.

"Oleh penyidik mereka dikenakan Pasal 132 ayat (1) juncto Pasal 114 ayat (1) Undang-undang 35 2009. Dengan ancaman hukuman paling lama seumur hidup dan denda Rp10 miliar," tambahnya.

Saat ini HRT sudah mendekam di sel tahanan Polda Sulawesi Tenggara. HRT terancam dikenai Pasal 132 ayat (1) juncto 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun hingga seumur hidup.

Sementara kekasihnya YR yang masih berstatus narapidana di Lapas Kelas IIA Kendari akan segera ditetapkan sebagai tersangka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya