Liputan6.com, Cirebon - Usai OTT KPK, aktivitas pemerintahan di Kabupaten Indramayu tetap berjalan normal. Pegawai di sekretariat daerah Pemkab Indramayu tetap menggelar apel pagi seperti biasa.
Bahkan, kegiatan Penyaluran Zakat Infaq dan Sodaqoh dari Baznas Indramayu ke masyarakat yang dihadiri Wakil Bupati Indramayu Taufik Hidayat berjalan lancar.Â
Advertisement
Baca Juga
"Ya saya prihatin mendengar kabar itu. Aktivitas perkantoran tetap seperti biasa berjalan saja layanan publik tetap jalan," kata Taufik, Selasa (15/10/2019).
Taufik mengaku baru mengetahui kabar penangkapan Bupati Indramayu Supendi tadi pagi. Taufik mengatakan tidak tahu penangkapan tersebut terkait persoalan apa.
Dia mengaku hingga saat ini masih menunggu rilis resmi dari KPK terkait penangkapan Bupati Supendi. Taufik mengaku sudah berkoordinasi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap bekerja sesuai tugasnya.
"Tetap jalankan tugas keseharian pegang teguh sumpah janji sebagai ASN," ujarnya.
Meski di tengah suasana OTT KPK, Taufik optimis ASN dapat bekerja dan bisa mencapai Good and Clean Governance. Dia meminta ASN dilingkungan Pemkab Indramayu yang lain tidak terbawa suasana OTT KPK.
"Saya juga menunggu informasi resmi dari KPK ya," katanya.
Segel 2 Ruangan
Sementara itu, di kantor Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, terpantau ada dua ruangan yang telah disegel KPK. Yakni ruang kepala dinas dan sekretaris dinas.
Para pegawai di instansi tersebut juga menggelar apel pagi sebelum bekerja. Namun, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu Omarsyah tak hadir dalam apel tersebut.
Para pegawai Dinas PUPR pun tidak ada yang mau memberikan keterangan terkait OTT kepala dinas.
"Saya kurang tahu," kata salah seorang pejabat Dinas PUPR sambil bergegas meninggalkan wartawan.
Sebelumnya, Bupati Indramayu Supendi bersama empat orang lainnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Selasa (15/10/2019).
Dari informasi yang didapat, Supendi terjaring OTT KPK dan langsung dibawa ke Jakarta pada pukul 03.00 WIB. Ada dua tim KPK yang melakukan penangkapan.
Tim pertama melakukan penangkapan terhadap F, seorang pegawai PUPR Indramayu, di rumahnya di Perumahan Margalaksana 2, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Sedangkan tim kedua melakukan penangkapan terhadap bupati dan tiga orang lainnya di Desa Bongas. Saat ditangkap, bupati mengenakan baju batik berwarna kuning.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement