Liputan6.com, Sukoharjo - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah dua rumah terduga teroris yang terletak Waringinrejo, Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo, Rabu, 16 Oktober 2019.
Pantauan Liputan6.com, penggeledahan pertama dilakukan di sebuah rumah yang beralamat di Gang Murai, Waringinrejo, Cemani, Grogol, Sukoharjo. Rumah tersebut selama ini ditempati oleh Achmad Sarwani, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror pada hari Selasa kemarin.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Penggeledahan itu mendapatkan pengawalan ketat dari sejumlah petugas polisi dengan senjata lengkap. Densus 88 dan tim Inafis Polres Sukoharjo menggeledah rumah tersebut memakan waktu sekitar satu jam.
Setelah membawa sejumlah barang bukti dari rumah yang ditinggali terduga teroris Achmad Sarwani itu, selanjutnya Densus 88 Antiteror bergeser ke rumah yang ditempati terduga teroris lainnya, Krisyono Herlambang. Rumah itu terletak Gang Manggis dan jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rumah yang digeledah sebelumnya.
Penggeledahan rumah milik mertua Krisyono itu tak berlangsung lama hanya sekitar setengah jam. Setelah selesai menggeledah, anggota Densus 88 yang berpakaian preman itu tampak membawa sejumlah barang bukti yang selanjutnya dimasukkan ke dalam mobil.
Ketua RT 02 RW 22 Waringinrejo, Tri Kasiyanto, mengatakan saat Densus 88 menggeledah rumah milik almarhum Ngaliman yang kini dihuni terduga teroris Achmad Sarwani. Ia tinggal di rumah tersebut setelah Lebaran lalu. Hubungan antara pemilik rumah dengan terduga teroris hanyalah pertemanan, bukan jalinan kerabat.
"Dia tinggal di sini itu hanya menumpang di rumah. Dulunya mereka itu tetangga lama dan bukan asli ini tapi Kauman, Solo," kata dia usai penggeledahan rumah yang ditinggali Acmad Sarwani di Gang Murai, Waringinrejo, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Rabu, 16 Oktber 2019.
Lebih lanjut, Tri menjelaskan pemilik rumah pada saat itu menawarkan kepada Sarwani untuk tinggal di rumahnya karena dilandasi rasa iba. Pasalnya, kondisi fisik terduga teroris itu tidak sempurna, yakni bagian tubuhnya membungkuk. Ia tinggal di rumah tersebut tidak sendirian, tetapi berdua. Hanya saja, pihaknya mengaku tidak tahu terkait identitas penghuni lainnya yang tinggal di rumah itu.
"Biasanya kan dia kos, tapi kemudian melihat kondisi fisiknya yang cacat bungkuk itu menjadi kasihan, apalagi dia juga yatim piatu. Dari pada ngekos, terus dia dikasih numpang di situ. Ada dua orang di rumah itu, tapi saya enggak tahu karena satunya juga belum lama tinggal di rumah itu," ucapnya.
Densus Amankan Buku Jihad
Sementara itu dari hasil penggeledahan yang dilakukan Densus 88, Tri menyebutkan bahwa petugas membawa sejumlah buku dari dalam rumah itu. Buku tersebut berisi pemahaman jihad. Sedangkan, selain buku tidak ada yang diamankan dari rumah yang ditinggali terduga teroris itu.
"Cuma buku-buku saja. Tidak ada dokumen atau bendera gitu," sebutnya.
Hal senada juga disampaikan, Kepala Desa Cemani Hadi Indriyanto yang ikut menyaksikan penggeledahan di rumah terduga teroris Krisyono. Dia mengatakan bahwa petugas Densus 88 Antiteror terlihat membawa barang bukti sejumlah buku dari dalam rumah yang beralamat di Gang Manggis itu.
"Buku-buku yang diamankan Densus itu bertema mengenai ajaran teroris, perang menurut Islam. Ada juga pamflet yang intinya ajaran pemahaman tentang perang terhadap toghut," sebutnya.
Menurut dia, dua terduga teroris tersebut telah ditangkan Densus 88 Antiteror pada hari Selasa kemarin. Sedangkan penggeledahan yang dilakukan pada hari ini merupakan pengembangan dari hasil penangkapan dua orang tersebut.
"Jadi hasil pengembangan penangkapan kemarin. Tadi yang digeledah pertama itu rumahnya Achmad Sarwani alias Wawan dan rumah kedua ini ditempati Krisyono Herlambang dengan KTP Semanggi, bukan KTP Cemani," ungkapnya.
Krisyono merupakan menantu dari pemilik rumah tersebut. Menurutnya, terduga teroris itu berdasarkan dari keterangan RT setempat belum lama tinggal di rumah mertuanya. Sedangkan mengenai keseharian, terduga teroris itu merupakan orang yang sangat tertutup.
"Belum lama tinggalnya. Saking tertutupnya kalau diundang warga untuk pertemuan tidak pernah datang," ucapnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement