Teror Video Call Cabul yang Bikin Geger Karangayar

Warga Karangayar tengah dibuat geger dengan teror video call cabul dari orang tak dikenal.

diperbarui 30 Okt 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 10:00 WIB
Video Call Cabul
Guru BK SMAN 1 Karanganyar, Satriyo Setyawan, menunjukkan rekaman aksi teror video call terhadap siswanya, Selasa (29/10/2019). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Karanganyar - Warga Karangayar tengah dibuat geger dengan teror video call cabul dari orang tak dikenal.

Peristiwa itu bermula saat ponsel seorang siswa SMAN 1 Karanganyar yang berinisial KA hilang dicuri orang, pada Senin (28/10/2019). Yang menyebalkan, si pencuri menyalahgunakan ponsel itu untuk melakukan video call cabul kepada semua orang yang ada di daftar kontak.

KA mengatakan, dirinya kehilangan ponsel pada Senin pukul 09.30 WIB saat hendak mengambil hasil scan formulir pendaftaran di depan SMPN 1 Karanganyar. Formulir pendaftaran itu sebagai syarat untuk mengikuti kompetisi essay di Universitas Airlangga Jumat depan.

Saat mengambil scan formulir tersebut, KA meninggalkan ponsel pintarnya di dasbor motor matic bagian kanan. Namun ia kemudian mendapati ponselnya telah raib.

"Ibu dan teman-teman saya dihubungi orang yang tidak dikenal. Pelaku meneror dengan panggilan video Whatsapp alat vital pria," ujarnya seperti dikutip laman Solopos, Rabu (30/10/2019).

Guru BK SMAN 1 Karanganyar, Satriyo Setyawan, menjelaskan orang pertama yang di-video call oleh pelaku yaitu orangtua KA.

Lalu teman-teman sekolah dan keluarga besar KA juga dipameri alat vital melalui video call.

"Ada siswa yang sempat merekam gambar saat video call. Gambar yang ditayangkan dari perut ke bawah," ujarnya.

Satriyo menjelaskan pelaku menyampaikan pesan kepada orangtua KA apabila ingin HP dikembalikan harus mengikuti permainan pelaku.

"KA syok, ya, karena kehilangan HP dan disalahgunakan orang tidak dikenal. Teman-teman sekolah menganggap KA sendiri yang melakukan perbuatan tersebut. Tetapi yang paling terpukul orangtuanya," ungkapnya.

Dia menjelaskan orangtua KA berkoordinasi dengan sekolah dan melaporkan ke Polres Karanganyar.

Ia berharap pelaku dapat segera ditangkap supaya tidak terjadi teror serupa.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya