Liputan6.com, Palembang - Angka pengangguran di Provinsi Sumatera Selatan dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Meskipun tidak terlalu signifikan, ternyata ada salah satu faktor yang mendongkrak tingginya angka pengangguran.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel tercatat hingga Agustus 2019 mencapai 185 ribu orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 0,25 persen dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu penyumbang tingginya angka pengangguran yaitu dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang belum mendapatkan pekerjaan usai tamat sekolah.
Kepala BPS Sumsel Timbul Parulian Silitonga mengatakan dari total jumlah penduduk di Sumsel 8,5 juta jiwa. Namun sekitar 185 ribu orang kini masih menganggur atau belum memiliki pekerjaan.
"Tingkat pengangguran dari lulusan SMK mencapai 11,69 persen atau sekitar 37 ribu orang dari total angka pengangguran," katanya, Kamis (14/11/2019).
Dia mengatakan, lulusan SMK penyumbang terbesar pengangguran karena meningkat 1,75 persen menjadi 11,69 persen di Sumsel. Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar sebesar 9,94 persen.
Sedangkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya menyumbang angka pengangguran di angka 7,91 persen.
Di periode Agustus 2018 lalu tingkat pengangguran di Sumsel tercatat 4,23 persen. Sedangkan di periode Agustus 2019 meningkat jadi 4,48 persen.
"Ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap, khususnya pada tingkat pendidikan SMK," katanya.
Dari persentase angka pengangguran, Kota Palembang Sumsel masih berada di urutan pertama sebagai penyumbang tertinggi sebesar 7,94 persen. Sementara Kota Pagar Alam Sumsel yang menjadi daerah dengan tingkat pengangguran terkecil aitu 2, 45 persen.
Salah satu sektor yang turut menekan angka pengangguran dan membantu perekonomian masyarakat Sumsel yaitu di sentra perkebunan dan pertanian.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Bangun Pendidikan Vokasi
"Dengan kondisi ini kami juga mendorong pemerintah daerah agar lebih tanggap untuk terbukanya lapangan kerja, khususnya penyerapan tenaga kerja lokal di Sumsel," katanya.
Salah satu cara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk menekan angka pengangguran di Sumsel yaitu mendirikan Politeknik Energi dan Minyak (PEM) Akamigas di Kota Prabumulih Sumsel.
Pendidikan vokasi ini diluncurkan pada bulan Febuari 2019, untuk menampung lulusan siswa SMA dan SMK di Prabumulih agar bisa melanjutkan pendidikan kejuruan.
Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya mengatakan, pembangunan politeknik ini bisa mencetak tenaga kerja ahli dari putera puteri daerah. Pada bulan Maret 2019 lalu juga sudah digelar seleksi masuk calon mahasiswa PEM Akamigas di SMAN 2 Prabumulih.
“Generasi mendatang Prabumulih dapat mempunyai tenaga pekerja asli dari putra-putri daerah mereka dari Politeknik ini. Berdirinya Politeknik Akamigas akan dilakukan mencetak generasi milineal yang berkualitas, khususnya untuk daerah penghasil minyak dan gas," ujarnya.
Advertisement