Menjaga Mangrove, Membentengi Pantai Sungai Limau Mempawah

Hamparan luas tanaman mangrove yang mulai tumbuh tinggi itu mulai digdaya membentengi pantai dari bahaya abrasi

oleh Aceng Mukaram diperbarui 26 Nov 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2019, 04:00 WIB
Hamparan Hutan Mangrove di Sungai Limau, Sungai Kunyit, Mempawah, Kalbar. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)
Hamparan Hutan Mangrove di Sungai Limau, Sungai Kunyit, Mempawah, Kalbar. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)

Liputan6.com, Mempawah - Ombak di tepi pantai saling sahut pagi itu. Ombak-ombak itu saling berkejaran dibuai angin laut yang tak sebegitu kencang.

Hamparan luas tanaman mangrove yang mulai tumbuh tinggi itu mulai digdaya membentengi pantai dari bahaya abrasi. Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, ini lah nama tempatnya.

Kamis, 21 November 2019, ratusan warga desa pesisir itu menyemut di pinggiran bibir pantai. Di antara ratusan orang itu, ada Bupati Mempawah, Erlina yang turut menanam mangrove.

Bersama ratusan warganya, ia hadir dalam kegiatan Padat Karya Tunai PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Di situ nampak pula Komisaris Utama PT Pelindo II Tumpak H Pangabean, Camat Sungai Kunyit, Kepala Desa dan Kepala OPD Kabupaten Mempawah berbaur bersama masyarakat desa pesisir itu.

Ia mengapresiasi PT Pelindo II yang telah melaksanakan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) berupa Padat Karya Tunai (PKT) kolaborasi antara generasi muda milenial IPC, para influencer dan warga Desa Sungai Limau dan Sungai Kunyit.

“Saya ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Komisaris Utama PT Pelindo II beserta rombongan yang telah melaksanakan,” kata Erlina.

Istri Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan itu menyebut, tujuan kegiatan sosial ini demi menciptakan lingkungan lebih bersih dan lestari. Caranya dengan membersihkan sampah dan menanam ribuan bibit mangrove di bibir pantai samudera.

Simak video pilihan berikut ini:

Manfaat Pelabuhan Internasional Kijing

Penanaman 1.000 mangrove dan penempatan puluhan tempat sampah di sekitar pesisir Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)
Penanaman 1.000 mangrove dan penempatan puluhan tempat sampah di sekitar pesisir Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)

“Adanya kegiatan ini memberikan manfaat langsung kepada warga dan memberikan edukasi tentang pentingnyapengelolaan sampah dan mendukung program menjaga garis pantai kita dari erosi dan abrasi,” ucapnya.

Mantan Kepala Seksi Perdata Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat itu yakin kegiatan yang dilakukan ini bakal mempererat hubungan dan kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan baik antara Pemerintah Kabupaten Mempawah dan PT Pelindo II.

“Harapan saya tentu dengan cepat selesainya proses pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing ini. Maka masyarakat Kabupaten Mempawah pada umumnya dan masyarakat Sungai Kunyit pada khususnya mendapat manfaat ekonomi yang sangat positif nantinya,” dia menjelaskan.

Ia juga mengaku bangga kepada generasi milenial dan para influencer yang turut berpartisipasi dalam kegiatan CSR. Dia menyebut, generasi muda memiliki energi positif.

“Memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi untuk berbaur dan berkerjasama dengan warga sekitar sebagai wujud pengabdian dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara,” ujarnya.

Komisaris Utama IPC, Tumpak H Panggabean berkata PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC melalui wadah komunitas peduli lingkungan, Employee Social Responsibility (ESR IPC) kembali turun ke lapangan mengajak warga membersihkan sampah dan penghijauan di sekitar wilayah pelabuhan.

 

Pelibatan Millenial dan Influencer

Hamparan Hutan Mangrove di Sungai Limau, Sungai Kunyit, Mempawah, Kalbar. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)
Hamparan Hutan Mangrove di Sungai Limau, Sungai Kunyit, Mempawah, Kalbar. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)

“Setelah sebelumnya dimulai di wilayah IPC Cirebon, kali ini kegiatan dilakukan secara serentak di seluruh Cabang IPC, salah satunya wilayah IPC Pontianak,” kata Tumpak H Panggabean. ⁣⁣Dia bilang, di Kabupaten Mempawah, pegawai IPC yang peduli lingkungan atau disebut ESR IPC mengajak sekitar 300 warga yang tinggal di sekitar pelabuhan melakukan pembersihan pesisir pantai.

Tak hanya itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan penanaman 1.000 mangrove dan penempatan puluhan tempat sampah di sekitar pesisir Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.

IPC menerapkan program Padat Karya Tunai (PKT). Warga sengaja dilibatkan dalam kegiatan untuk menjaga lingkungannya sendiri.

“Selain mendapatkan manfaat jangka panjang dengan bersihnya lingkungan, warga yang terlibat juga menerima manfaat jangka pendek program PKT, termasuk fasilitas dan peralatan untuk kebersihan di lingkungan mereka masing-masing,” Tumpak menerangkan.⁣

Secara keseluruhan di 12 Cabang IPC ada sekitar 3.600 warga yang terlibat. Area yang dibersihkan merupakan kampung nelayan yang berada di pesisir pantai yang tidak jauh dari proyek pembangunan Terminal Peti Kemas Internasional Kijing. Di Area tersebut kini disiapkan tempat-tempat sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan.

ESR IPC berkolaborasi dengan tokoh muda dan para influencer dan millenial BUMN di wilayah pontianak untuk mengkampanyekan pola hidup sehat, dengan membiasakan membuang sampah di tempat sampah.

“ESR IPC punya pendekatan tersendiri dalam berkampanye, juga bersama-sama memanfaatkan media sosial,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya