Liputan6.com, Gorontalo - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kwandang memutus aliran listrik ke Kantor Bupati Gorontalo Utara, Sabtu, (20/12/2019).
Manager Unit Pelayanan Pengadaan (ULP) PLN Kwandang, Edmun Sahadagi mengatakan, pemutusan aliran listrik disebabkan pemerintah setempat belum membayar tagihan rekening listrik sebesar Rp81 juta.
“Ia memang benar, kami melakukan pemutusan listrik sementara di Kantor Bupati Gorontalo Utara, karena mereka belum menyelesaikan pembayaran rekening listrik sampai batas waktu yang telah ditentukan,” kata Edmun saat ditemui awak media, Senin (23/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pemutusan aliran listrik yang mereka lakukan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi pelanggan yang menunggak pembayaran. Dia pun mengklaim, sebelumnya PLN sudah memperingatkan Pemkab agar tagihan rekening listrik cepat dibayarkan.
“Kami sudah melayangkan peringatan dengan memberikan invoice mengenai tagihan hingga batas tanggal 20 Desember 2019. Karena tidak ada ada penyelesainnya, terpaksa kita memutuskan aliran listrik sementara,” ujarnya.
Rupanya, PLN tak hanya memutus listrik ke kantor bupati. Rumah dinas bupati, sejumlah kantor SKPD, penerangan jalan di lingkungan pemerintahan pun diputus.
Menurut Edmun, upaya ini dilakukan sebagai penertiban bagi pelanggan yang telat membayar tagihan listrik.
“Ada sekitar 44 item, termasuk rumah dinas Bupati, bahkan ada dinas-dinas dan penerangan jalan, ini sudah sesuai SOP bagi yang menunggak Begitu juga sama halnya di Kantor Bupati Gorontalo Utara yang menunggak,” dia menegaskan.
Simak video pilihan berikut ini:
Warga Kumpulkan Donasi untuk Bayar Listrik
Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin mengatakan pemutusan listrik seperti itu sudah hal yang biasa. Saat ini listrik sudah dipulihkan kembali oleh pihak PLN karena hanya terjadi miskomunikasi.
"Itu sudah hal biasa saja dan listriknya sudah pulih kembali. Namun, memang ada kesalahan teknis dan komunikasi saja antara pihak pemerintah daerah dan PLN dalam melakukan pembayaran rekening listriknya. Saat ini alhamdulillah kami sudah mengurusnya,” Indra menjelaskan.
Pemutusan Listrik di Kantor Pemerintah Daerah Gorontalo Utara, rupanya membuat masyarakat Gorontalo Utara terpantik untuk mengumpulkan donasi. Mereka hendak membantu Pemkab membayar tunggakan Listrik PLN.
Masyarakat prihatin dengan kondisi Kantor Pemda Kabupaten Gorontalo Utara, yang kondisinya gelap pada malam hari. Akibatnya, masyarakat yang tinggal di sekitar Kantor Bupati Gorut tak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Marten Biki, seorang warga yang tinggal di sekitar kantor bupati mengatakan masyarakat sengaja mengumpulkan donasi untuk pembayaran listrik pemda. Mereka turut prihatin terhadap kondisi yang dialami Pemda Gorut.
“Sejak hari Jum’at sampai hari Senin kemarin, mati lampu di kantor bupati gorut, padahal kantor Bupati merupakan pusat pemerintahan Gorontalo Utara," kata Marten.
Dia menjelaskan, kantor bupati juga merupakan tempat berkumpulnya muda-mudi setiap malam Minggu. Namun, malam minggu lalu, kantor bupati dalam keadaan gelap, sehingga tidak menjadi tempat berkumpul lagi.
"Bisanya kantor bupati saat malam hari menjadi tempat aktivitas muda-mudi tapi saat Minggu malam kemarin sangat gelap jadinya sunyi sekali padahal pusat kota," ucapnya.
Atas peristiwa itu, masyarakat membantu pemerintah gorontalo Utara untuk mengumpulkan dana agar tunggakan itu bisa terbayar.
“Dana yang terkumpul sekitar Rp300 ribu lebih. Alhamdulillah,” ucap Marten.
Advertisement