Tabrakan Maut Adu Banteng Elf versus Pikap di JLSS Kebumen, 4 Tewas

Celakanya, dari arah berlawanan melaju sebuah pikap L300 bernomor polisi R1720PW yang dikemudikan oleh Joni Widodo (33) warga Banjarnegara. Tabrakan maut adu banteng pun tak terhindarkan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 31 Des 2019, 23:23 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 23:23 WIB
Satuan Lantas Polres Kebumen bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng mengolah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (30/12/2019). (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Satuan Lantas Polres Kebumen bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng mengolah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (30/12/2019). (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Jalur Lintas Selatan-Selatan alias Jalan Daendels dikenal sebagai jalur lurus beraspal mulus. Tak aneh jika banyak kendaraan yang melaju kencang di jalur yang juga disebut jalur Pansela ini.

Akan tetapi, jalan mulus bak tol itu juga mengundang risiko. Kecelakaan maut bisa saja terjadi jika pengendara lalai.

Tabrakan maut itu terjadi pada Minggu, 29 Desember 2019. Adu banteng Minibus Elf dengan sebuah pikap dari arah berlawanan terjadi di JLSS, tepatnya di Desa Tlogodepok, Kecamatan Mirit, Kebumen, sekitar pukul 07.00 WIB.

Kecelakaan ini terjadi saat minibus Elf Nopol bernomor polisi B7767YK yang dikendarai oleh Nova Yunita (22) warga Kota Malang, Jatim melaju dari arah timur menuju barat. Namun mendadak kendaraannya oleng ke kanan.

Celakanya, dari arah berlawanan melaju sebuah pikap L300 bernomor polisi R1720PW yang dikemudikan oleh Joni Widodo (33) warga Banjarnegara. Tabrakan maut adu banteng pun tak terhindarkan.

"Dari peristiwa itu, sopir dan kernet Mitsubishi Pickup L300 meninggal di lokasi kejadian," ucap Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Tugiman.

Total ada tujuh korban dalam tabrakan maut ini. Empat meninggal dunia, tiga lainnya luka-luka.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Olah TKP Tabrakan Maut JLSS

Satuan Lantas Polres Kebumen bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng mengolah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (30/12/2019). (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Satuan Lantas Polres Kebumen bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng mengolah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (30/12/2019). (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Empat korban meninggal dunia, yakni Joni Widodo (32), Warga Gumelem Wetan, Susukan, Banjarnegara, Sutejo, Desa Gumelem Kulon, Susukan, Banjarnegara. Saginem (75), warga Gunung Kidul, Yogyakarta, Diva (7), warga Kota Malang, Jawa Timur.

"Korban ada yang meninggal di lokasi maupun saat dirawat di rumah sakit," dia mengungkapkan.

Adapun tiga korban luka adalah Nova Yunita (22), Desa Bandungsari, Kota Malang, Mitha Anggraeni (17), Gunungkidul, dan Endah Budi (32), Gunung Kidul.

Untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan maut ini, Satuan Lantas Polres Kebumen bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng mengolah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (30/12/2019).

Olah TKP dipimpin langsung oleh AKP Priyono, Tim TAA Ditlantas Polda Jateng. Saat oleh TKP berlangsung, semua kendaraan, baik dari arah barat maupun timur, langsung dihentikan.

Tugiman menjelaskan, olah TKP yang dilakukan oleh tim Dit Lantas Polda untuk menganalisis secara detail kejadian kecelakaan itu. Hal itu sekaligus untuk melengkapi berkas penyidikan dalam menangani kasus itu.

"Dari olah TKP ini, kita mengumpulkan sejumlah bukti di lapangan. Tim Dit Lantas melakukan scan 3D, menggunakan alat 3D Laser scanner. Nanti kita akan mengetahui bagaimana situasi TKP melalui gambar 3D digital itu," Tugiman menjelaskan.

Tugiman berpesan agar warga mengecek kendaraan sebelum perjalanan. Pengendara juga mesti dalam kondisi sehat. Ini penting untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya