Arus Sungai Cibeurang Berubah Usai Diterjang Banjir Bandang

Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lebak, Banten, membuat arus Sungai Cibeurang berubah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 07 Jan 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 12:00 WIB
Banjir Bandang Lebak
Kondisi arus Sungai Cibeurang usai diterjang banjir bandang. (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Lebak - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lebak, Banten, membuat arus Sungai Cibeurang berubah. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Maman Suparman mengatakan, setidaknya ada lima lokasi perubahan alur sungai, yang tadinya berupa daratan menjadi arus air, dan yang semula arus air menjadi daratan.

"Ada lima titik yang bergeser, yang tidak ada alur sungai sekarang menjadi alur sungai," kata Kadis PUPR Lebak, Maman Suparman kepada Liputan6com di lokasi bencana, Selasa (7/1/2020).

Maman menjelaskan, untuk jembatan penghubung antara Kecamatan Lebak Gedong menuju Kecamatan Cipanas saja, daratan yang tergerus air dan menjadi arus sungai selebar 20 meter. Kemudian yang tadinya arus sungai dan menjadi daratan sekitar 50 meter.

Di balik bukit yang berada di Kecamatan Cipanas tersebut, terdapat enam desa yang menggantungkan hidupnya dari akses lalu lintas yang jembatannya terputus.

"Seperti yang kita lihat, kondisi eksisting disitu (Kecamatan Cipanas) jajaran perumahan, termasuk daratan. Karena derasnya benturan air, lumpur, kemudian pepohonan yang terbawa arus itu, sehingga mengakibatkan dampak ini. Sehingga ada perpindahan aliran sungai, yang awalnya sungai menjadi daratan, karena ada bebatuan yang dikirim oleh air melalui lumpur pegunungan, sehingga ini (sungai) menjadi daratan," katanya menjelaskan.

 

Banjir Bandang Lebak
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Maman Suparman mengatakan, setidaknya ada lima lokasi perubahan alur sungai. (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Jembatan yang putus itu nantinya akan diperbaiki oleh Dinas PUPR Kabupaten Lebak dan bentang jembatannya akan ditambah 50 meter. Sehingga total panjang jembatan yang tadinya hanya 70 meter, akan bertambah panjang menjadi 120 meter.

"Sehingga upaya upaya kita dari pemerintah daerah kita usulkan, sehingga dari eksisting bentangan jembatan dari 70 meter menjadi 120 meter. Jadi usulan kita ini bisa di akses (dikabulkan) agar kenyamanan dan keamanan pejalan kaki atau lalu lintas. Ada kurang lebih enam desa menuju kecamatan Cipanas (dari Kecamatan Lebak Gedong yang melalui jembatan)," jelasnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, aliran Sungai Cibeurang yang sebelumnya di aliri air, kini berubah menjadi daratan yang dipenuhi bebatuan, lumpur dan pasir. Sedangkan daratan yang tadinya perkampungan, telah berubah menjadi aliran sungai baru.

Jembatan sementara dari kayu dan bambu telah dibuat oleh Tagana Banten, untuk mempermudah akses warga menyebrang antar kecamatan, namun hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya