Wejangan Kapolda Jabar untuk Polisi Garut yang Bikin Adem

“Pak Idham (Kapolri Jenderal Idham Aziz) selalu menyampaikan, satu keteladanan akan lebih baik dari seribu pengarahan,” kata Rudy.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 18 Jan 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 12:00 WIB
Sambutan Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi,d alam kunjungan kerjanya di Mapolres Garut, Jawa Barat
Sambutan Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi,d alam kunjungan kerjanya di Mapolres Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut Diawali prosesi upacara adat sunda, kunjungan kerja Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi di Mapolres Garut, berlangsung hidmat. Pengalungan bunga menjadi suguhan awal, kedatangan orang nomor satu di Mapolda Jabar tersebut.

Kehadiran mantan Kapolres Poso, itu memang bukan pertama kali di Mapolres Garut, namun kunjungan kali ini terbilang istimewa, sebagai kunjungan resmi perdana sejak menyandang Kapolda Jabar, menjelang pertengahan 2019 lalu.

“Saya sudah bulak balik ke polres Garut, tapi belum kunjungan kerja, padahal saya bicara di depan anggota hukumnya wajib,” ujar Rudy di awal-awal sambutannya di depan sekitar 600 perwira dan anggota Polres Garut, kemarin.

Menurutnya, pengarahan terhadap seluruh jajarannya di wilayah hokum Polda Jawa Barat merupakan titah institusi, sebagai bagian pembinaan yang dilakukan di korps Bhayangkara.

“Setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawabannya, apa yang dilakukan anak buah, itu bagian tanggung jawab saya, dan saya pertanggung jawabkan di depan Alloh,” kata dia.

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini mengatakan, saat ini jumlah anggota polda jabar tercatat hingga 32 ribu, sehingga tanggung jawabnya cukup besar.

“Apapun yang anggota perbuat selama saya tidak melarang dan tidak melanggar aturan silahkan,” ujar dia mengingatkan.

Sebagai perwira tinggi yang merintis karir di beberapa daerah konflik Indonesia, tugas polisi sebagai pelayan masyarakat cukup berat, sehingga harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.

“Kita bukan siapa-siapa, kalau melihat polisi yang sombong, ele-ele (seenaknya) menggunakan kekuasaannya, arogan, pasti dia tidak tahu,” ujar dia mengingatkan anak buahnya.

Ia tak sungkan mengingatkan, agar polisi selalu menjaga kejujuran dan hidup bersahaja bersama-sama dengan masyarakat, sekaligus memberikan contoh dalam melayani mereka.

“Jadilah polisi yang baik pasti berkah, saya yakin itu, kalau tidak ya harus dipertanggungjawabkan,” kata dia,

Sebagai daerah yang terbilang subur dan indah dengan pemandangan alam di wilayah Jawa Barat, lembaganya mengingatkan agar anggota polres Garut, menjalankan tugas penuh tanggung jawab.

“Ini modal kita, kalau anggot pandai bersyukur pasti  karir dinasnya baik,” ujar dia membuka salah satu rahasia hidup sukses.

Bahkan mantan komandan operasi penangkapan gembong teroris Santoso itu, tak menutupi kekagumannya kepada alam dan masyarakat Garut.

“Jadi kalau ada anggota polres ingin pindah dari Garut itu belegug (Bodoh),” ujar dia disambut gelak tawa para anggotanya.

 

 

Pesan Kapolda

Sambutan Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi,d alam kunjungan kerjanya di Mapolres Garut, Jawa Barat
Sambutan Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi,d alam kunjungan kerjanya di Mapolres Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

 

Dalam kunjungan itu, tak ketinggalan Rudy menyampaikan beberapa pesan penting bagi seluruh anggota polres Garut. Menurutnya, sebagai anggota polisi harus pandai bersyukur terhadap seluruh nikmat dan karunia yang diberikan Tuhan.

“Saya nguriling (Berkeliling) pakai sepeda di Garut hanya bisa bersykur, indah sekali, ini surganya dunia,” kata dia.

Kondisi alam Garut yang asri, bakal memberikan kesan betah bagi siapa pun yang pernah mengunjungi salah satu kabupaten penghasil dodol di Jawa Batat itu.

Kalau kamu ke NTT lihat dari pesawat, gak ada hijaunya, batu karang semua, di mana hijaunya, coba ke Garut, baru naik sepeda luar bisa, gelontoran air, sawah, semilir angin, ceweknya cantik-cantik,” ujar dia sambil bercanda di depan anak buahnya.

Khusus bagi anggota polisi muda, Rudy mengingatkan agar mereka bekerja keras dan tidak malas, terhadap seluruh tugas dan kesempatan yang diberikan.

“Sumber masalah itu datang jika kita malas,” ujar dia mengingatkan.

Kemudian, maraknya penggunaaan media sosial (medosos), harus disikapi bijak seluruh anggota, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Ulah polontong (sombong), yang baru-baru (polisi muda) kasi tahu, kalau udah pakaian preman, tetap jangan lupa bahwa dia tetap polisi, jangan seenaknya,” kata dia.

Terakhir, sebagai lembaga keamanan negara, lembaganya meminta seluruh anggota, menjaga integritas dan keteladanan yang baik bagi masyarakat.

“Pak Idham (Kapolri Jenderal Idham Aziz) selalu menyampaikan, satu keteladanan akan lebih baik dari seribu pengarahan,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya