Cegah Anak Kecanduan Gawai, Pemuda Cilegon Bangun Taman Baca

Dengan adanya Taman Baca Masyarakat ini akan memperkenalkan ruang baru, salah satunya sebagai salah satu wadah untuk mewujudkan generasi muda yang berpegang Teguh dalam budaya literasi.

oleh Liputan Enam diperbarui 27 Jan 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2020, 23:00 WIB
Pembukaaan dan persemian Taman Baca Masyarakat Gedong Cilegon Damai
Pembukaaan dan persemian Taman Baca Masyarakat Gedong Cilegon Damai

Liputan6.com, Cilegon Kalangan pemuda Perumahan Gedong Cilegon Damai (GCD), Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber membuat Taman Baca Masyarakat (TBM) dengan nama TBM GCD. 

Dibentuknya TBM GCD bertujuan untuk meningkatkan minat baca atau literasi anak-anak dan juga mencegah ketergantungan anak terhadap gawai atau handphone. 

Dalam membantu menumbuhkan sadar literasi baca mulai dari tingkat bawah. Pemuda di lingkungan Rukun Warga 05, membentuk dan membuka Taman Baca Masyarakat (TBM) di perumahan Gedong Cilegon Damai (GCD), Cilegon, Banten .

Taman Baca Masyarakat GCD merupakan suatu wadah bagi warga Cilegon terutama di lingkungan kelurahan Kalitimbang dengan tujuan dalam memfasilitasi tempat baca bagi warga GCD.

Ketua Pelaksana TBM GCD, Ummi Rahmatul Istiqomah mengatakan, bahwa TBM ini diinisiasi oleh pemuda dan pemudi GCD bekerjasama dengan forum TBM Kota Cilegon dan Rumah Zakat.

"Kami pemuda dan pemudi GCD didukung oleh RW 05, RT01, 02, 03, 04 di lingkungan GCD, serta TBM ini akan diresmikan langsung oleh Bahrudin selaku Lurah Kalitimbang, Kota Cilegon," ujar Ummi kepada Liputan6.com, Rabu (15/10).

Simak Video Pilihan Berikut:


Perlombaan dan Kegiatan Edukatif

Kegiatan Peresmian Taman Baca Masyarakat Gedong Cilegon Damai
Kegiatan Peresmian Taman Baca Masyarakat Gedong Cilegon Damai

 

Ummi mengatakan, ada tiga tujuan dibukanya TBM GCD.

Pertama, memperkenalkan ruang baru, yaitu TBM GCD sebagai salah satu wadah untuk mewujudkan generasi muda yang berpegang Teguh dalam budaya literasi.

Kedua, supaya anak-anak senantiasa mendapatkan kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu, terutama yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, supaya anak-anak dapat memanfaatkan teknologi seperti gadget yang tidak hanya sebagai sarana hiburan, melainkan lebih digunakan sebagai sarana edukasi.

Kedepannya, setelah peresmian TBM GCD lebih kepada memanfaatkan ruang supaya diisi dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.

"Kegiatan selanjutnya, kami akan mengaktifkan TBM GCD ini sebagai ruang untuk lebih mengembangkan kreativitas anak-anak generasi muda mulai dari perpustakaan dan kegiatan-kegiatan edukatif," tutur Ummi kepada Liputan6.com.

 

Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya