Penantian Panjang Reaktivasi Kereta Api Garut Terbayar

Setelah 38 tahun mati suri, akhirnya Kereta Api jurusan Stasiun Garut - Cibatu kembali beroperasi.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 26 Jan 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 10:00 WIB
Ratusan masyarakat Garut, langsung menyemut saat lokomotif uji coba tanpa gerbong tiba di Stasiun Garut dengan selamat
Ratusan masyarakat Garut, langsung menyemut saat lokomotif uji coba tanpa gerbong tiba di Stasiun Garut dengan selamat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Penantian panjang masyarakat Garut, Jawa Barat, terhadap moda transportasi massal kereta api, akhirnya terwujud.

Kesabaran mereka menunggu proses reaktivasi yang saat ini tengah dikebut pemerintah, menjadi kenyataan setelah uji coba rel berlangsung mulus.

Tepat pukul 12.15 WIB siang tadi, lokomotif tanpa gerbong akhirnya diberangkatkan perdana dari Stasiun Cibatu hingga Stasiun Garut, setelah hampir 38 tahun stasiun itu mati suri tanpa aktivitas perjalanan kereta.

Riuh guruh sekaligus takjub langsung menyelimuti keceriaan masyarakat, yang sejak lama menunggu kehadiran kereta api, melengkapi moda transportasi umum yang ada saat ini.

Mereka tak canggung, langsung menyemut di sekitar lokomotif, menyambut ular besi beroperasi. Cepretan foto yang diambil melalui kamera seluler pun tak terelakkan, mengabadikan momen langka tersebut.

Sementara warga lainnya yang berada di sepanjang rel, hanya sanggup menyaksikan dari kejauhan, tanpa bisa menyembunyikan kegembiran.

Kuik kuik kuik, suara klakson yang hampir empat dekade mati tanpa suara, kali ini hidup kembali untuk membuka memori lama, masyarakat Garut terhadap perjalanan legendaris kereta di ‘Kuik’ dan si ‘Gomar’ yang cukup popular pada masanya itu.

“Ini jelas sebuah terobosan, pemerintah serius melakukan pembenahan moda transportasi massal,” ujar Yanyan Agus Supianto, salah satu warga, di sela-sela uji coba perdana gerbong kereta, di Stasiun Garut, Kamis (23/1/2020).

Menurutnya, kehadiran kereta api yang membelah wilayah perkotaan Garut itu, bakal berdampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat.

“Tentunya paling terasa kepada masyarakat terutama yang berada di jalur lintas KA, produk lokal (perkebunan dan kuliner) akan semakin  bergairah,” ujar dia.

Untuk memberikan kenyamaman bagi masyarakat, ia berharap pemerintah pusat bisa merampungkan pembangunan seluruh fasilitas pendukung kereta, sesuai jadwal yang telah ditentukan pemerintah.

Kemudian, pemerintah daerah terutama Dinas Perhubungan, bisa menjamin kenyamanan para pengguna transportasi kereta api, melalui penyediaan angkutan penyambung dari dan menuju ke stasiun.

“Agar kesan positif tumbuh bagi para pengguna jasa transportasi,” ujar dia.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Hasil Uji Coba Memuaskan

Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Stasiun Garut, Kamis (23/1/2020)
Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Stasiun Garut, Kamis (23/1/2020) (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah menyatakan, meskipun pengerjaan proyek reaktivasi jalur rel kereta Stasiun Cibatu-Garut Kota belum rampung 100 persen, namun secara umum rel di sepanjang 19,8 kilometer tersebut, sudah bisa digunakan.

“Keseluruhan uji cobanya bagus,” dia mengklaim.

Dengan waktu yang masih tersisa, KAI terus berpacu dengan waktu, melakukan sejumlah perbaikan dan penyempurnaan secara teknis.

“Misal penambahan ballast (bagian badan jalan kereta api tempat bantalan rel),” ujar dia.

Menurutnya, uji coba rel perlintas yang dilakukan mulai dari Stasiun Cibatu hingga Stasiun Garut, berlangsung lancar. Penggunaan lokomotif tanpa gerbong, bertujuan menguji kekuatan rel sebelum beropersi penuh.

“Beratnya (lokomotif) mencapai 85 ton sudah bisa masuk, tadi saat uji coba kecepatannya hanya 20 sampai 25 kilometer per jam, artinya secara teknis sudah siap,” papar dia.

Dengan kesuksesan pengujian rel perlintasan itu, dia optimis pengoperasian kereta api tingga menunggu waktu intsruksi pemerintah pusat.

“Tinggal pengembangan satu tahun ke depan untuk fasilitas lain seperti bangunan stasiun baru,” kata dia.

Bahkan untuk meyakinkan publik, KAI berencana melakukan uji coba dengan rangkaian kereta, saat launching pada awal Bulan Februari mendatang.

Untuk tahap awal, KAI bakal melayani penumpang kelas ekonomi, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya penambahan kelas eksekutif, sesuai permintaan masyarakat.

“Semoga ini akan memajukan perekonomian masyarakat Garut,” ujar dia dengan bangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya