Liputan6.com, Padang - Kedatangan 150 wisatawan China ke Sumatera Barat sejak Minggu (26/1/2020) menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Ranah Minang. Pasalnya kedatangan mereka bersamaan dengan merebaknya Virus Corona di Negeri Tirai Bambu. Menyikapi hal itu Pemerintah Provinsi setempat berupaya memulangkan lebih cepat para wisman tersebut ke negara asalnya.
"Melihat respon dari masyarakat, maka kami berkoordinasi dengan pihak agen yang mendatangkan mereka, karena pemprov tidak punya kewenangan untuk memulangkan turis," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat, Novrial, kepada Liputan6.com, Selasa (28/1/2020).
Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum memastikan kapan mereka bakal dipulangkan, Novrial belum mengetahui karena yang mengurus kepulangan adalah pihak agen. Wisman asal China itu didatangkan agen PT Marawa Corporate bekerja sama dengan Cocos Tour.
Advertisement
Persoalan penolakan wisatawan ini, kata Novrial, karena ketakutan masyarakat terhadap penyebaran virus corona yang sedang mewabah di Negeri Tirai Bambu itu, tidak ada masalah etnis.
Baca Juga
"Mereka datang di saat momen yang tidak tepat, sehingga reaksi ini muncul," ujarnya.
Pantauan Liputan6.com, penolakan turis ini tidak hanya disuarakan secara langsung, namun juga ramai di media sosial. Akun Instagram gubernur dan wakil gubernur tak luput dari bulan-bulanan warganet yang ingin wisman tersebut segera dipulangkan.
Kendati mendapat penolakan di beberapa daerah dan Pemerintah Sumbar sedang mengupayakan agar wisatawan China lebih cepat dipulangkan, agenda wisata tetap dilanjutkan. Hari ini, Selasa para wisatawan asal tetap akan berwisata ke kawasan Mandeh, di Kabupaten Pesisir Selatan.
Kepala Bidang Pariwisata dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan, Yohendro Nasti memastikan hari ini jadwal wisatawan China berkeliling di seluruh pulau di Mandeh.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melihat kedatangan kunjungan wisatawan itu memiliki dampak positif untuk kemajuan pariwisata.
Dalam jadwal kunjungannya wisatawan itu rencananya akan berada di Sumbar hingga 31 Januari 2020, namun merebaknya Virus Corona membuat Pemprov Sumbar ingin mempercepat kepulangan para wisman tersebut.