Liputan6.com, Jambi - Selepas magrib, Selasa 28 Januari 2020, Brata tiba-tiba menghidangkan jamuan makan malam di pondoknya di Desa Muarajambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Nampan pertama yang ia sajikan isinya nasi hangat di dalam ceting, juga ada ikan asin peda cabai iris.
Tak berselang lama setelah nampan pertama, ia kembali membawa nampan kedua. Isinya sangat spesial, ada gulai ikan toman, ikan asin goreng. Ada juga semangkuk sup jamur Tahun.
"Nah yang ini namanya jamur tahun, ini yang paling spesial, ayo kita makan dulu dijamin enak," kata Brata kepada saya dan beberapa kawan.
Advertisement
Baca Juga
Aroma khas dari hidangan semangkuk sup jamur itu meruap yang disajikan masih hangat-hangatnya. Jamur Tahun menjadi menu masakan khas turun-temurun masyarakat Desa Muarajambi. Dilabeli "Tahun" oleh masyarakat karena jamur ini munculnya hanya satu tahun sekali saat musim penghujan.
Hidangan malam di pondok milik Brata, membuat makan semakin lahap. Suasana di pedesaan semakin kental, apalagi tak jauh dari pondok terdengar irama kodok mengorek yang saling bersahutan. Mungkin kodok-kodok itu sedang bahagia karena tempat tinggalnya terisi air hujan.
Rasanya kenyal dan gurih, sehingga hanya butuh waktu sekejap semangkuk sup jamur Tahun langsung ludes terlahap. Lezat dan endeus.
Itulah kalimat pertama yang pasti keluar setelah menikmati sup jamur Tahun. Tak hanya itu, rasa penasaran bagaimana bisa jamur tahun menjadi masakan lezat dan aman dikonsumsi seperti ini?
Minta Tolong!
Habis melahap sajian makan malam yang hangat itu, Datuk Sambawi, si empunya pondok bercerita lebih jauh tentang jamur Tahun. Datuk ini lah yang mencari jamur tahun ini sebelum dihidangkan menjadi masakan.
"Ini tadi ketemu ada yang besar, terus datuk ambil (jamur) yang besar, bawanya dak pakai kantong, tapi digembol pakai baju," kata Datuk Sambawi.
Datuk Sambawi berkisah, jamur Tahun di desanya itu hanya bisa tumbuh dan dapat ditemui di tanah "bengkak" yang terdapat di sekitaran kompleks Percandian Muarajambi. Masyarakat setempat menyebutnya tanah bengkak karena tanah yang ditumbuhi jamur selalu di tanah gundukan.
Pun ada mitologi yang turun-temurun dimasyarakat soal jamur tahun ini. Jika menemui jamur ini di gundukan tanah, kita dianjurkan teriak minta tolong!
Dengan teriakan tersebut pasti kita akan menemui jamur ini lagi dengan jumlah yang banyak sehingga membawa hasil yang lumayan banyak pula untuk dibawa pulang ke rumah.
"Tapi kalau teriak minta tolong! Jangan kencang-kencang, nanti malah banyak orang datang, jadi pelan-pelan saja. Boleh nyari di sini (Desa Muarajambi), saat bulan ini banyak jamur karena tumbuhnya serempak dengan musim banjir," ujar Datuk Sambawi menjelaskan.
Advertisement
Menu Hidangan Musiman
Masakan kuliner jamur tahun ini sudah menjadi khas masyarakat di Desa Muarajambi, sebuah desa yang paling dekat dengan percandian Muarajambi. Saat musim penghujan atau musim air Batanghari naik, setiap rukun tetangga di desa ini pasti memasak jamur tahun.
Menu masakan dari bahan baku jamur tahun ini menurut Datuk Sambawi, sudah ada sejak seratusan tahun silam dan terus diwariskan masyarakat. Seingatnya, sejak kecil dulu ia sudah menemui masakan jamur seperti ini.
Biasanya jamur ini dimasak sup. Bumbu masaknya sangat sederhana, hanya diperlukan batang serai, bawang putih dan garam. Untuk memasaknya terlebih dahulu jamur dicuci bersih dan dipotong-potong.
"Masakanya dak boleh pakai cabai, karena kalau pakai cabai nanti jamurnya berlendir dak enak," kata Datuk Sambawi.
Tak hanya dijadikan sup, jamur tahun ini biasanya juga dimasak dengan cara diberengkes atau dimasak menggunakan daun pisang dan dipanggang di atas api. Dengan cara masak seperti ini adalah yang paling nikmat.
"Jamur ini biasanya juga serempak dengan musim durian. Masaknya juga ada yang pakai durian, tapi durian yang masih mentah," katanya.
Tak banyak yang mengetahui khasiat jamur tahun ini. Namun yang jelas kata Datuk Sambawi, jamur ini punya khasiat menambah selera makan semakin lahap.
"Khasiatnya hanya untuk pengenak makan karena adanya cuma setahun sekali," kata datuk sembari terkekeh.
Mumpung bulan ini jamur tahun masih musim, jika Anda penasaran ingin menikmati sajian menu masakan ini boleh datang ke Desa Wisata Muarajambi.
Dari Kota Jambi untuk sampai di kompleks Percandian Muarajambi di Desa Muarajambi, memerlukan perjalanan 30 menit menggunakan kendaraan.
Lelah dan lapar sehabis berkeliling di kompleks Percandian Muarajambi, Anda boleh mampir di pondok milik Brata dan Datuk Sambawi yang berada di RT 05. Di sana Anda akan disambut ramah oleh mereka. Berminat?
Simak video pilihan berikut ini: