Perjuangan TNI Sambangi Warga di Pedalaman Polewali Mamasa

Daerah yang didatangi anggota TNI ini infrastrukturnya bisa dikatakan tertinggal, terutama akses jalan dikarenakan sebagian besar belum tersentuh aspal sama sekali utamanya yang berada di wilayah pegunungan seperti Desa Besoangin dan Desa Ratte.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 03 Feb 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 22:00 WIB
Dandim Polmas Harus Terjatuh Beberapa Kali Demi Mengunjungi Daerah Teritorialnya
Dandim Polmas saat melakukan patroli ke pedalaman. (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Polewali Mamasa - Komandan Kodim (Dandim) 1402 Polewali Mamasa (Polmas) Letkol Arh Hari Purnomo harus berusaha ekstra saat melakukan patroli ke tujuh Kecamatan di daerah teritorialnya. Patroli itu ia lalui selama dua hari bersama rombongan yang terdiri dari jajaran Kodim dan beberapa aparat dari Polsek Tubbi Taramanu (Tutar) serta komunitas trail.

Tujuh kecamatan yang dikunjungi yakni Matakali, Wonomulyo, Luyo, Campalagian, Tinambung, Alu dan yang terekstrim Tutar. Rombongan memulai perjalanan patroli Jumat, 31 Januari 2020 di Makodim 1402 Polmas pukul 09.00 Wita dengan terlebih dahulu mengunjungi Kecamatan Matakali.

"Patroli ini kami maksudkan untuk mengunjungi anggota kami para Babinsa yang bertugas di desa-desa sekaligus melakukan komunikasi sosial dengan tokoh masyarakat setempat. Ini juga menunjukkan bahwa kami selalu memperhatikan anggota yang menjadi ujung tombak kami di masyarakat," kata Dandim, Sabtu (01/02/20).

Dandim menambahkan, selain melakukan komunikasi sosial, ia bersama rombongan juga melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan kepada para lansia. Salama melakukan perjalanan rombongan Dandim harus berusaha dengan keras untuk sampai kedaerah tujuan, utamanya yang berada di daerah pegunungan.

"Ini merupakan patroli biasa, tetapi kebetulan wilayah Kecamatan Tutar khususnya Desa Ratte ini merupakan wilayah yang sangat terpencil dan berada di pegunungan sehingga saya ingin melihat langsung kondisi wilayahnya secara langsung," ujar Dandim.

Kecamatan Tutar merupakan daerah yang infrastrukturnya bisa dikatakan tertinggal, terutama akses jalan dikarenakan sebagian besar belum tersentuh aspal sama sekali utamanya yang berada di wilayah pegunungan seperti Desa Besoangin dan Desa Ratte.

Selama di perjalanan, Dandim bersama rombongan harus melewati medan yang sangat berat meski sudah menggunakan motor trail, apa lagi hujan terus mengguyur. Tantangannya pun bervariasi mulai dari tanjakan curam yang licin, jalanan berbatu dan harus melewati aliran sungai.

"Tantangannya luar biasa, kami sempat beberapa kali terjatuh bahkan motor kami harus ditarik menggunakan tali di bawah guyuran hujan yang deras. Namun, semua itu harus kami hadapi karena ini merupakan wadah kami untuk menjaga kekompakan, sehingga semangat untuk menjaga NKRI selalu terjaga dalam jiwa prajurit," jelas Dandim.

Warga sangat antusias dengan patroli yang dilakukan oleh Dandim bersama rombongan, meski cuaca sedang tidak bersahabat rombongan tetap semangat untuk dapat mencapai daerah mereka. Rombongan Dandim baru tiba di Desa Ratta Kecamatan Tutar sekitar pukul 17.30 Wita dan bermalan di sana, sebelum kembali pada pukul 08.00 keesokan hari untuk melanjutkan kunjungan ke daerah lain.

"Terima kasih atas kunjungan dan batuan yang diberikan oleh Dandim, kami sangat menghargai apa yang lakukan oleh Dandim dengan mengunjungi daerah kami yang terpencil dan memiliki akses yang sulit," kata salah seorang warga Desa Ratte.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya