Pulang dari China, Mahasiswi Asal Karanganyar Diisolasi di RS Moewardi Solo

Mahasiswi asal Karanganyar yang pulang dari China itu belum diperbolehkan meninggalkan ruang isolasi di RSUD dr Moewardi Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 05 Feb 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 10:00 WIB
Penanganan Pasien Virus Corona
Tim medis RSUD dr Moewardi Solo sedang melakukan simulasi penanganan pasien yang tertular virus corona.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi, Solo belum mengizinkan pulang mahasiswi asal Karanganyar yang sempat mengeluhkan demam dan batuk sepulang dari China. Kini, tim dokter sedang menunggu hasil tes lanjutan untuk memastikan bahwa pasien tersebut tidak tertular virus corona.

Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi Solo, Eko Haryati mengatakan pasien yang merupakan mahasiswi di Universitas Teknologi Anhui, Tiongkok kondisinya sudah berangsur membaik setelah dirujuk ke RSUD dr Moewardi pada Sabtu, 1 Februari 2020 lalu.

"Kondisinya sudah stabil, tidak ada panas, tidak batuk, dan tidak demam. Hasil Pemeriksan laboratorium semuanya baik," kata dia di Solo, Selasa, 4 Februari 2020.

Selain pemeriksaan laboratorium, lanjut Eko, hasil pemeriksaan thorax pasien juga tidak menemukan adanya kelainan. Meski demikian, mahasiswa tersebut masih menunggu hasil tes pemeriksaan lanjutan yang dilakukan tim dokter untuk memastikan bahwa yang bersangkutan tidak tertular virus corona.

"Ini tinggal menunggu hasil pemeriksaan swab (pengambilan sampel usap) untuk tenggorokan dan hidung," ujar dia.

Swab Test Dua Kali

Penanganan Pasien Virus Corona
Sejumlah anggota tim medis sedang melakukan simulasi dengan membawa peralatan untuk melakukan pemeriksaan swab test kepada pasien yang tertular vrus corona.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Pengambilan sampel usap tenggorokan dan hidung yang dilakukan tim medis merupakan yang kedua kalinya. Pengambilan sampel pertama dilakukan pada hari Minggu, sedangkan pengambilan sampel kedua pada Senin kemarin untuk memastikan apakah pasien tersebut suspect virus corona atau tidak.

"Pemeriksan swab kan memang harus dua kali, tidak bisa sekali. Kalau sekali hasilnya negatif belum bisa menunjukkan bahwa itu negatif. Kalau dua kali dan dua-duanya negatif berarti memang negatif jadi sebagai indikator saja," ungkapnya.

Menurut Eko, saat ini pasien masih dirawat di ruang isolasi Bangsal Anggrek. Nantinya jika hasil tes laboratorium terakhir menunjukkan hasil yang negatif, pasien akan dipindahkan dari ruang isolasi ke bangsal perawatan umum.

"Saat ini kondisinya baik tapi masih diisolasi karena kita mengeluarkannya berdasarkan hasil swab test nanti. Jika hasilnya negatif akan dipindah ke bangsal biasa dan setelah itu pada besoknya dibolehkan pulang," ucapnya.

Seperti diketahui mahasiswi asal Karanganyar itu kembali ke Indonesia dari Tiongkok pada hari Rabu malam. Hanya saja, keluhan demam dan batuk itu telah dirasakannya ketika akan pulang ke Tanah Air.

Setelah sampai di rumahnya di Karanganyar, mahasiswa itu pun periksa ke Puskesmas Colomadu. Namun, pada hari Sabtu lalu pihak puskesmas merujuk pasien tersebut untuk dibawa ke RSUD dr Moewardi karena yang bersangkutan baru pulang dari Tiongkok.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya