Bandung - Apa yang terbayang dalam benakmu saat memikirkan sushi? Ya, pasti kamu bakal langsung teringat dengan makanan khas Jepang. Sushi merupakan makanan tradisional dari Jepang berupa nasi gulung yang berisikan sayuran, alpukat, salmon, telur, hingga udang yang dibungkus dengan nori kemudian dipotong menjadi bagian kecil.
Namun, berbicara makanan khas Negeri Matahari Terbit itu, ada yang unik dari salah satu restoran sushi di Bandung. Sushinomori tempatnya, sebuah restoran yang menyajikan sushi yang lain dari biasanya.
Advertisement
Baca Juga
Tak tanggung-tanggung, restoran yang terletak di Jalan Martadinata No 193, Bandung itu mengeluarkan empat jenis sushi ala Sunda yang diberi nama Sundanese Sushi.
Owner Sushinomori, Angga Nugraha Iswan di Bandung mengatakan, sesuai namanya, bahan yang digunakan dalam Sundanese Sushi yakni mencampurkan makanan khas Jepang dengan cita rasa Sunda. Adapun ciri khas Jepangnya terletak pada nori dan cara penyajiannya.
Angga menyampaikan, dengan menu anyar ini pengunjung bisa mendaparkan menu sushi spesial yang dapat memanjakan lidah para pecinta sushi dengan cita rasa lokal. Menu ini menyajikan empat jenis sushi yakni genjer oncom sushi roll, kangkung crispy sushi roll, pesta karedok leunca sushi roll, dan bacem crispy sushi roll.
"Sundanese sushi ini bentuk layaknya sushi tapi komposisinya makanan Sunda. Kayak genjer oncom sushi roll, kangkung crispy sushi roll, pesta karedok leunca sushi roll, dan bacem crispy sushi roll tapi bentuknya sushi pake nori. Sebelumnya Sundanese ini kita uji rasa dan responsnya positif," kata Angga.
Mengenai rasa, bagi orang yang terbiasa dengan makanan Sunda, sushi ini cukup memanjakan lidah. Pasalnya, meski tampilannya sama dengan sushi, namun cita rasa masakan Sunda mendominasi setiap suapannya. Untuk urusan harga, menu sushi ala Sunda ini juga dibanderol cukup murah mulai dari harga Rp20.000-Rp35.000.
"Hampir semua bahan sushi di sini gak semua import kerena mengejar harga yang terjangkau. Tapi dari segi rasa kita jamin enak dan kualitasnya gak kalah sama yang lain," ucap Angga.
Â
Simak Video Pilihan Berikut:
Konsep Unik
Semisal dalam varian genjer oncom sushi roll. Rasa yang mendominasi sushi tersebut adalah oncomnya. Tak kalah uniknya untuk menu karedok leunca sushi roll. Bayangkan, kredok leunca dihidangkan di atas sushi membuat warna sushi menarik. Begitu dimakan, rasa pedas karedok akan menambah cita rasa sushi unik ini.
"Kami juga ingin mengedukasi sushi yang berkualitas juga gak perlu malah karena pembuatan sushi juga gak terlalu beragam cuman tujuh bahan dasar dan sebenernya gak mesti dari komposisi tujuh bahannya itu. Menu ini juga menyesuaikan dengan lidah Sunda. Karena bahan baku yang Jepangnya itu cuman nori aja," katanya.
Angga mengakui, terjun membuka rumah makan masakan Jepang karena Sushi merupakan makanan kegemaran keluarga besarnya. Selain itu, bisnis kuliner Sushi di Bandung masih terbilang jarang.
Di sisi lain, Angga menyampaikan, nama Sushinomori memiliki arti Hutan Sushi. Tidak heran, desain ala hutan bambu kental pada restoran berlantai tiga ini. Dedaunan menjuntai dengan lantai dibuat melingkar tanpa tangga dengan jalur lurus menanjak menambah kesan seperti di negeri dongeng.
"Konsep restoran ini memiliki kisah cerita. Kalau masuk, dimulai dari lorong ada pesan tersembunyi, dan kisah ini kalau keliling restoran akan ditemukan potongan cerita. Sengaja dibikin melingkar juga karena kalau kita masuk ke sini seperti masuk ke dunia baru," katanya.Â
Selain itu, Angga menyampaikan, di Sushinomori, para pengunjung juga tidak hanya bisa menikmati kuliner saja. Di sini, ada banyak acara dari komunitas Jepang yang bisa diikuti. Selain itu, Sushinomori juga memiliki fasilitas tambahan seperti panggung, ruang meeting dan ruang lainnya untuk keperluan gathering, pernikahan, pertunangan, ulang tahun hingga arisan.
Restoran yang mulai beroperasi sejak bulan Juni 2019 ini juga memiliki target pasar ibu-bu. Menurut Angga, ibu-ibu merupakan penentu untuk keluarga atau temannya ketika memilih tempat untuk bersantap di luar rumah.
"Fasilitas kita punya ruang VIP, musala, panggung. Kapasitas 200 orang untuk duduk kalau standing sampai 300. Untuk berbagai acara, buat weeding atau lamaran juga bisa.Target pasar sebenernya ibu-ibu. Karena kalau ibu-itu sering rombongan," ujarnya. (AMA/PNJ)
Baca berita menarik lainnya di Ayobandung.
Advertisement