Liputan6.com, Jambi - Empat warga Jambi harus menjalani isolasi khusus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher. Keempat warga tersebut kini menjalani perawatan intensif dengan dugaan terkait virus corona Covid-19.
"Kondisi ada gejala paru-paru atau bronkopneumonia. Tapi untuk menentukan positif atau negatif masih harus menunggu hasil swab dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan. Statusnya masih suspect atau diduga (belum mengarah corona)," kata Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Fery dalam keterangan persnya di Kantor Gubernur Jambi, Senin (16/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Keempat pasien yang sedang menjalani isolasi itu masing-masing mempunyai riwayat perjalanan dan aktivitas yang berbeda. Dari keempatnya itu, dua orang di antaranya merupakan pasangan suami istri yang pulang dari luar daerah.
Kemudian satu orang laki-laki yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) dan satu orang lagi perempuan yang baru saja pulang dari umrah.
Keempat pasien itu menjalani isolasi khusus hingga 14 hari ke depan. Untuk memastikan apakah positif virus corona covid-19, pihak rumah sakit masih menunggu hasil uji sampel yang dikirimkan ke Balitbangkes Kemenkes.
Sementara itu, juru bicara Pemerintah Provinsi Jambi, Johansyah mengatakan, dari keempat pasien yang diisolasi itu, satu di antaranya didiagnosis masuk pasien dalam pengawasan (PDP).
"Sampelnya sudah dikirim dan untuk hasilnya nanti akan diumumkan, waktunya sekitar tujuh hari ke depan," kata dia.
Johansyah mengimbau masyarakat supaya tidak panik secara berlebihan, tetapi terus meningkatkan kewaspadaan. Pemprov Jambi telah membentuk tim pemantau dan pencegahan virus corona covid-19 di provinsi yang berjuluk "sepucuk jambi sembilan lurah" itu.
Sementara itu, berkenaan dengan adanya pasien yang sedang diisolasi tersebut, pihak RSUD Raden Mattaher langsung mengeluarkan kebijakan tidak ada kunjungan kerabat pasien di bangsal rawat inap.
Kebijakan di rumah sakit milik pemerintah ini dikeluarkan untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus tersebut, mengingat saat ini ada pasien yang sedang diisolasi.
Simak video pilihan berikut ini:
Sekolah di Jambi Diliburkan Sepekan
Untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona, Pemprov Jambi juga mengeluarkan kebijakan meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk semua jenjang pendidikan. Kebijakan ini tertuang dalam bentuk surat nomor 765A/Setda Kesramas tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi virus corona.
Sementara, untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK masih tetap dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang dilaksanakan 16-19 Maret 2020. Begitu pula dengan UNBK kelas XII SMA tetap dilaksanakan dengan jadwal 12-20 Maret 2020.
Jenjang pendidikan PAUD, TK, SD, SMP dan Madrasah yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota diimbau untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Sejumlah daerah di Jambi yang telah meliburkan untuk jenjang pendidikan tersebut, adalah Kota Jambi dan beberapa daerah kabupaten lainnya.
Pemprov Jambi mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan yang melibatkan banyak orang. Kemudian seluruh fasilitas publik diminta menyediakan sarana pencuci tangan (handwash).
Selain aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan, dua perguruan tinggi negeri di Provinsi Jambi juga telah mengeluarkan kebijakan perkuliahan tanpa tatap muka atau kuliah secara online.
Kedua perguruan yang mulai menerapkan kebijakan tersebut untuk mengantisipasi wabah corona itu, adalah Universitas Jambi dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha.
Advertisement