Kebumen Berencana Siapkan 1 RS Khusus Virus Corona Berkapasitas Ratusan Pasien

RS khusus penanganan pasien PDP virus Corona itu diperkirakan berkapasitas minimal 200 orang

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 17 Mar 2020, 03:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 03:30 WIB
Cairan infus membantu asupan nutrisi dan memulihkan pasien. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Cairan infus membantu asupan nutrisi dan memulihkan pasien. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona Covid 19 yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal dunia, Sabtu (14/3/2020).

Pasien yang meninggal dunia tersebut merupakan rujukan dari Kebumen. Pasien tersebut masuk ke ruang isolasi Sabtu (14/3/2020) pukul 03.00. Pasien PDP virus Corona tersebut meninggal dunia pukul 15.45 WIB. Pasien berasal dari Kebumen, berjenis kelamin perempuan, usia 34 tahun.

Meski ada satu pasien suspect virus Corona meninggal dunia, Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz menjamin hingga saat ini tak ada satu pun warga Kebumen yang potisif menderita Virus Corona Baru atau Covid-19,.

Hingga saat ini Pemkab Kebumen belum menerima hasil tes laboratorium sampel swab yang dikirimkan ke Laboratorium Litbangkes Kemenkes, Jakarta. Itu sebab, pasien PDP Corona tersebut tidak bisa disebut meninggal dunia karena virus mematikan ini.

“Positif dan negatif itu setelah hasil laboratorium diketahui,” katanya, Senin (16/3/2020).

Keyakinan bahwa pasien tersebut meninggal dunia bukan karena virus Corona juga menilik riwayat penyakit si pasien. Berdasar keterangan anggota keluarganya, sebelumnya pasien PDP Corona tersebut sakit paru-paru dan sudah dua bulan berada di kampung halamannya.

Karenanya, dia pun meyakini bahwa PDP Virus Corona ini meninggal dunia karena sakit paru-paru yang diderita sebelumnya. Akan tetapi, untuk memastikan itu, kesimpulan akhir tetap lah pada hasil tes swab di laboratorium Kemenkes.

“Kita masih menunggu. Tetapi, masyarakat juga harus tetap tenang. Jangan panik,” ujarnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

RS Khusus Perawatan Pasien Virus Corona

Yazid Mahfudz, Bupati Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Yazid Mahfudz, Bupati Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Di lain sisi, Yazid pun tak membantah bahwa ada beberapa warganya berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) Virus Corona. Tetapi, itu pun belum tentu virus Corona dan masih harus menunggu observasi dan cek laboratorium. Meski begitu, dia juga menegaskan bahwa Pemkab Kebumen sudah siap seandainya keadaan memburuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Budi Satrio mengatakan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kebumen disiapkan sebagai rumah sakit penanganan virus Corona. Masing-masing mempersiapkan ruangan berkapasitas 14 orang, sehingga sementara ini ada 28 kamar isolasi.

Jumlah ruangan masih sangat mungkin bertambah karena Dinas Kesehatan telah berkoordinasi dengan rumah sakit swasta untuk melakukan hal yang sama. Semua itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan yang tak terkendali dengan jumlah pasien suspect virus Corona yang semakin banyak.

“Nanti rumah sakit yang jadi rujukan akan merawat warganya sendiri. Karena itu daerah juga harus menyiapkan fasilitas sendiri,” ucap Budi.

Bahkan, jika sampai terjadi hal terburuk, Pemkab Kebumen bakal menetapkan salah satu RSUD Kebumen sebagai rumah sakit yang khusus menangani virus Corona. RS khusus penanganan pasien PDP virus Corona itu diperkirakan berkapasitas minimal 200 orang.

Dari hasil rapat jajaran Forkopimda dan Wakil Bupati Kebumen, Pemkab cenderung untuk mempersiapkan RSUD yang berada di Prembun sebagai RS khusus penanganan virus Corona.

“Kita sekarang itu kan dalam kondisi kontinjensi. Seandainya terjadi hal paling buruk, kita sudah menyiapkan rumah sakit khusus penanganan virus Corona,” kata Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya