Liputan6.com, Padang - Penerbangan Air Asia rute Kuala Lumpur-Padang resmi dihentikan sementara setelah Pemerintah Provinsi Sumbar melayangkan surat ke maskapai tersebut pada 17 Maret 2020. Penghentian ini menyusul adanya seorang penumpang Air Asia dari yang pingsan di Bandara diduga terjangkit Corona Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Penerbangan langsung ini dihentikan sejak 19 hingga 31 Maret 2020, selain karena adanya penumpang maskapai tersebut yang diduga terjangkit Corona Covid-19. Kebijakan ini juga untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Sebelum keputusan ini diambil, meski Malaysia sudah memutuskan lockdown, tetapi penerbangan Air Asia tetap beroperasi untuk mengangkut masyarakat Minangkabau di Malaysia dan sebaliknya.
"Kami sudah dapat konfirmasi dari pihak Air Asia. Semua penerbangan mulai 19-31 Maret 2020 dibatalkan," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional Minangkabau Yos Sugiono kepada Liputan6.com, Jumat (20/3/2020).
Setelah surat dari provinsi masuk, pihaknya langsung memproses hal tersebut dan membatalkan penerbangan Air Asia untuk mencegah kemungkinan masuknya pasien suspect virus corona Covid-19 dari luar negeri.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Demi Kebaikan Bersama
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan kebijakan ini semoga bisa dimaklumi meskipun sudah banyak calon penumpang yang membeli tiket. Menurutnya, hal ini untuk kebaikan bersama, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga Malaysia.
"Apalagi status di sana sudah lockdown, jadi memang sebaiknya tidak ada lagi penerbangan keluar masuk," jelasnya.
28 Penumpang Air Asia Diberi Kartu Waspada
Sebelumnya, salah seorang penumpang maskapai Air Asia dari Kuala Lumpur-Padang pingsan di Bandara Internasional Minangkabau pada Senin 16 Maret 2020 pagi, dan meninggal di RSUP M Djamil Padang pada malam harinya.
Namun hingga kini, hasil laboratorium pasien tersebut belum diketahui karena masih berada di Litbangkes Jakarta. Kemudian, 28 penumpang yang satu pesawat dengan pasien tersebut diberi kartu kewaspadaan.
"Setidaknya, terdapat 28 penumpang lainnya yang satu pesawat dengan almarhum," kata Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang Ildansyah kepada Liputan6.com, Selasa (17/3/2020).
Ia mengatakan seluruh penumpang telah diberikan kartu kewaspadaan, atau Health Alert Card (HAC), kemudian data penumpang tersebut diberikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.
Advertisement