Prihatin Kelangkaan 'Hand Sanitizer', Politikus Latih Warga Bikin Cairan Antiseptik

Kelangkaan cairan antiseptik tidak hanya dirasakan masyarakat tapi juga petugas medis di rumah sakit.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 25 Mar 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 07:00 WIB
Hasani Bin Zuber
Suasana pelatihan membuat bahan antiseptik di rumah Anggota Komisi VIII DPR RI Hasani bin Zuber

Liputan6.com, Bangkalan Prihatin dengan keluhan warga yang sulit mendapatkan cairan antiseptik di toko dan apotek, sementara penyebaran virus Corona covid-19 di Indonesia belum terkendali. Hasani Bin Zuber kepikiran melatih warga membuat cairan pembersih tangan itu.

Dia konsultasikan idenya itu dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat. Politikus Senayan dari Fraksi Demokrat itu pun kian antusias membuat pelatihan karena proses membuat antiseptik ini sebetulnya sangat mudah.

Pelatihan digelar Senin siang, 23 Maret 2020, di garasi rumahnya Kampung Kramat Tikus Demangan Kota Bangkalan. Sesuai anjuran pemerintah, pesertanya tak lebih dari 15 orang. Untuk itu, peserta yang datang merupakan perwakilan organisasi kepemudaan dan pengurus pesantren. Kursi antar peserta pun diberi jarak 2 meter.

"Simak baik-baik. Kalau sudah paham, sebarkan ilmunya kepada yang lain," Kata Hasani yang kini bertugas di Komisi VIII DPR RI.

Di Bangkalan, kota kelahiran Hasani pada 1985, hingga kini belum ada temuan positif Corona Covid-19. Bagi Hasani, fakta itu harus disyukuri, tetapi jangan sampai lengah apalagi mengentengkan virus yang bermuasal dari Wuhan China itu.

"Pelatihan antiseptik ini, bagian dari ikhtiar melawan Corona, semampu yang kita bisa," dia menegaskan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Cara Mudah Membuat Cairan Antiseptik

Corona Bangkalan
Satgas Covid 19 Bangkalan menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah tempat pusat perbelanjaan

Materi pelatihan diampu lima apoteker petugas instalasi farmasi RSUD Syamrabu Bangkalan. Sofi, salah satu apoteker, menjelaskan untuk membuat antiseptik bahan yang diperlukan antara lain alkohol, kosmetik pelembab berbahan dasar aloevera dan botol semprotan.

"Di Bangkalan, bahan alkohol mulai langka, terutama yang kadarnya 96 persen," Tutur Sofi.

Untuk botol semprotan ukuran 100 mililiter, maka dibutuhkan 65 mililiter alkohol, kadar 70 atau 96 persen. Alkohol kemudian dituang dalam wadah lalu dicampur dengan kosmetik pelembab. Takarannya sebanyak lima sendok makan.

Campuran dua bahan ini tinggal diaduk dan setelah merata tinggal dimasukkan ke dalam botol semprot dan bisa langsung digunakan.

"Fungsi pelembab itu hanya agar kulit tak kering saat terkena alkohol," dia mengatakan.

Ia mengingatkan sanitizer hanya digunakan saat bepergian atau sedang di luar rumah. Sedangkan, jika berada di rumah, cuci tangan dengan sabun jauh lebih baik ketimbang memakai antiseptik.

Sementara untuk membuat cairan disinfektan, lanjut Sofi, bisa menggunakan cairan pemutih pakaian atau cairan pembersih lantai. Rumus bakunya adalah 1 banding 9. Satu liter pembersih pakaian, dicampur dengan sembilan liter air.

"Satu gelas cairan pembersih dicampur sembilan gelas air, begitu saja rumusnya, apa pun bahan yang dipakai," ungkap dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya