Gedung Lama RSUD Sulbar Bakal Jadi Pusat Karantina PDP Corona Covid-19

Gedung ini hanya akan diperuntukkan bagi PDP Corona Covid-19. Jika ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19 maka akan dipindahkan ke gedung baru yang memiliki ruang isolasi khusus untuk penyakit menular.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 24 Mar 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 18:00 WIB
Gedung Lama RSUD Sulbar Bakal Jadi Pusat Karantina PDP Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) memanfaatkan gedung lama RSUD Regional Sulbar sebagai pusat karantina bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. (Liputan6.com/Abdul Rajab)

Liputan6.com, Mamuju - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) membuat persiapan yang sangat matang dalam menghadapi wabah virus Corona Covid-19 ini. Mereka bakal memanfaatkan gedung lama RSUD Regional Sulbar sebagai pusat karantina bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Gedung yang memiliki tiga lantai dan puluhan ruang perawatan itu akan dibenahi dengan memasukkan seluruh alat yang butuhkan oleh tenaga medis untuk penanganan Corona Covid-19. Bahkan, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar sudah memerintahkan agar bangunan itu sudah siap dalam tiga hari.

"Saya ingin gedung ini sudah bisa digunakan dalam tiga hari ke depan, semua alat dan perlengkapan harus sudah siap. Kita harus bersiap, bisa saja Covid-19 itu akan ada di sini. Tapi, semoga Sulbar tetap aman dan tidak terpapar seperti saat ini," kata Ali Baal kepada Liputan6.com, Minggu (22/3/202).

Direktur RSUD Regional Sulbar dr Indahwati Nuryamsi mengatakan, gedung lama itu sangat pas untuk menjadi pusat karantina PDP Corona Covid-19. Karena memiliki ruangan yang cukup memadai untuk menampung pasien, jadi pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) tinggal mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan saja.

"Kita punya ruangan cukup banyak, di lantai dua ini ada 16 ruangan dan satu ruangan itu bisa memuat 4 pasien, kalau tidak cukup lantai satu dan lantai tiga bisa kita gunakan. Sementara akan kita benahi, memersiapkan semua perlengkapan dan Inshaa Allah akan segera siap," kata Indahwati.

Indah mengungkapkan, saat ini baik pihak RSUD Regional dan Dinkes Sulbar tengah memesan Alat Pelindung Diri (APD) yang nantinya akan digunakan oleh tenaga medis yang bekerja. APD itu akan tiba dalam beberapa hari ke depan.

"ADP sementara diproses, sementara dipesan. Dinkes membeli rumah sakit juga membeli, ini kita sudah inden dan dalam waktu dekat ini akan segara tiba katika gedung ini siap. Dinkes memesan 150 set APD dan rumah sakit juga, kita akan mempersiapkan lagi jika dibutuhkan lebih banyak lagi," ungkap Indahwati.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Khusus PDP Covid-19

Gedung Lama RSUD Sulbar Bakal Jadi Pusat Karantina PDP Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) memanfaatkan gedung lama RSUD Regional Sulbar sebagai pusat karantina bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. (Liputan6.com/Abdul Rajab)

Indahwati menambahkan, gedung ini hanya akan diperuntukkan bagi PDP Covid-19. Jika ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19 maka akan dipindahkan ke gedung baru yang memiliki ruang isolasi khusus untuk penyakit menular.

"Kalau pasien yang positif Covid-19 baru akan kita bawa ke gedung baru untuk diisolasi dan ditangani secara intensif," ujar Indah.

Selain menjadi pasat karantina PDP Covid-19, gedung itu juga akan dijadikan posko pusat dari Gugus Tugas Anti Covid-19 Pemprov Sulbar. Jadi nantinya semua pusat data dan pelayanan mengenai Covid-19 akan dilakukan di gedung itu.

"Gedung lama RSUD Sulbar juga akan kita jadikan posko, jadi mereka yang baru datang dari daerah pandemi dan ingin memeriksakan kesehatannya bisa datang kesini, khusus untuk mendeteksi Covid-19. Kalau dia OPD maka bisa dikarantina di rumah, sedangkan kalau PDP maka akan kita karantina disini," jelas Indahwati.

Terkait tenaga medis yang akan bekerja di pusat karantina itu, Indahwati mengatakan, untuk sementara akan menggunakan tenaga medis yang ada di RSUD Regional Sulbar. Ia baru akan menambah tenaga medis jika pantinya pasien membludak dan butuh tenga medis yang lebih banyak.

"Jika nanti tenaga medisnya kurang, maka kita akan mendatangkan dari tiap-tiap kabupaten yang ada di Sulbar untuk membantu," kata Indah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya