Bantuan APD dan Masker dari Unsrat untuk 2 Rumah Sakit di Manado

Dua rumah sakit yang mendapat bantuan APB berupa face mask dan hand sanitizer ini adalah RSUP Prof Kandou Malalayang, dan RS Ratumbuysang Manado.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 14 Apr 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 23:00 WIB
Wakil Rektor Bidang Umum Ronny Adrie Maramis saat menyerahkan bantuan tersebut, Senin, 13 April 2020.
Wakil Rektor Bidang Umum Ronny Adrie Maramis saat menyerahkan bantuan tersebut, Senin, 13 April 2020.

Liputan6.com, Manado - Bagian dari implementasi tri dharma perguruan tinggi khususnya dharma pengabdian masyarakat, Unversitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan hand sanitizer untuk membantu pencegahan Covid-19 ke dua rumah sakit di Manado.

Dua rumah sakit yang mendapat bantuan APB berupa face mask dan hand sanitizer ini adalah RSUP Prof Kandou Malalayang, dan RS Ratumbuysang Manado.  

"APD dan hand sanitizer ini adalah hasil produksi mahasiswa dan dosen di Unsrat. Bentuk komitmen Unsrat untuk menanggulangi Covid-19," ungkap Wakil Rektor Bidang Umum Ronny Adrie Maramis saat menyerahkan bantuan tersebut, Senin, 13 April 2020.

Bantuan APD itu merupakan hasil kerja Jurusan Mesin, Fakultas Tekhnik Unsrat. Sedangkan hand sanitizer diproduksi oleh Jurusan Fisika dan Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.  

Maramis mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Unsrat itu untuk mendukung petugas kesehatan yang berada di garis terdepan dalam menangani pasien Covid-19.

Sebelumnya, Rektor Unsrat Manado Ellen Joan Kumaat menjelaskan, karena terjadi kekurangan hand sanitizer pihak kampus berupaya untuk memproduksi sendiri.

"Melalui Fakultas MIPA telah memproduksinya yang awalnya dibuat dari alkohol," terang Kumaat.

Namun, karena bahan baku alkohol sangat terbatas sehingga pihak kampus melalui peneliti melakukan terobosan dengan menggunakan bahan cap tikus, untuk digunakan sebagai bahan pembuat hand sanitizer.

"Sementara ini kami tengah melakukan pencarian cap tikus sekitar 100 liter setiap kali disuling. Minimal kita akan mencukupi kebutuhan seputaran Unsrat dulu," jelas Kumaat.

Untuk bahan bakunya sendiri diambil dari daerah di sekitar Kota Manado dan juga daerah Tareran, Kabupaten Minsel, Sulut.

"Ini adalah tanggung jawab akademik Unsrat, bagian dari pengabdian masyarakat, sekaligus menjaga kebersihan kita semua dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya