Duduk Perkara Pria di Blora Nekat Minum Deterjen Gara-Gara Virus Corona

Upaya percobaan bunuh diri seorang pria 37 tahun dengan cara minum deterjen dan menyayat pergelangan tangannya, mendadak membuat heboh warga di Kecamatan Cepu, Blora.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 22 Apr 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 20:45 WIB
Percobaan Bunuh Diri
Seorang pria berusia 37 tahun, nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan minum air deterjen karena ditolak pulang oleh keluarganya sendiri, lantaran takut virus corona. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Upaya percobaan bunuh diri seorang pria 37 tahun dengan cara minum deterjen dan menyayat pergelangan tangannya, mendadak membuat heboh warga di Kecamatan Cepu, perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tubuhnya yang tergeletak di trotoar Bengawan Solo menjadi perhatian warga. Kabar yang berhembus, pria dari Surabaya tersebut ditolak keluarganya karena takut virus corona. 

Kasi Trantib Kecamatan Cepu, Listyono Winarno kepada Liputan6.com, Rabu (22/4/2020) mengatakan, usai dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu kondisi pria tersebut berangsur membaik. Dan kini sudah dipulangkan, diantar Satpol PP ke terminal.

"Sudah kami antarkan ke terminal bus Padangan, Bojonegoro," kata Listyono.

Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, kata Listyono, pria tersebut kesal lantaran tidak dapat bertemu dengan teman perempuannya yang berinisial Y, warga RT 07 RW 01 Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu

Mengingat si pria datang dari wilayah zona merah virus corona (Covid-19), warga merasa khawatir dan kemudian melapor ke ketua RT setempat dan lurah Karangboyo.

"Saat itu kami sudah mediasi dengan yang bersangkutan dan diajak ke kantor kecamatan dengan didampingi Bhabinkamtibmas dan Babinsa," ujar Lurah Karangboyo, Nunik Eryawati.

Karena pria tersebut KTP-nya bukan warga Kelurahan Karangboyo, lanjut dia, akhirnya yang bersangkutan disuruh kembali saja ke Surabaya.

"Kami sempat memberi uang saku dua kali dan diantar ke terminal bus Padangan.Ternyata pria tersebut tidak pulang ke Surabaya dan ada warga yang tahu, sempat nginap di hotel Lawu," ungkap Nunik.

Nunik membantah jika pria tersebut punya kerabat di wilayah Karangboyo dan sudah menikah dengan Y, perempuan yang ingin ditemuinya itu.

"Jadi tidak benar kabar itu. Setelah kami cek, ternyata tidak ada bukti di buku catatan nikah. Intinya warga kami khawatir karena situasi saat ini sedang ada wabah Corona" katanya.

Terkait dengan aturan Kemendes soal posko jaga desa demi memutus mata rantai virus corona, dirinya mengungkapkan, wilayahnya belum menyediakan tempat karantina bagi pemudik maupun orang yang datang dari luar.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya