8 Orang Pasien Corona COVID-19 di Bali Sembuh, Total 55 Orang

Positif Corona bertambah 15 orang, total 167 pasien

oleh Dewi Divianta diperbarui 23 Apr 2020, 23:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 23:30 WIB
Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali
Ketua harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Kabar baik datang dari Pulau Bali. Sebanyak 8 orang dinyatakan sembuh dari paparan Virus Corona atau COVID-19.

Ketua harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra melaporkan, 8 orang tersebut terdiri dari 5 orang PMI (Pekerja Migran Indonesia) dan 3 orang positif Corona COVID-19 karena transmisi lokal.

“Secara akumulatif pasien sembuh berjumlah 55 orang. Hari ini juga tidak ada penambahan kasus pasien meninggal dunia, sehingga tetap berjumlah 4 orang,” kata Dewa Made Indra, Kamis (23/4/2020).

Di sisi lain, untuk kasus positif Corona COVID-19 terjadi penambahan sebanyak 15. Sebanyak 12 orang terjangkit karena imported case dari PMI yang baru pulang dari luar negeri.

“Sehingga jumlah akumulatif pasien positif adalah 167 orang terdiri dari 8 pasien WNA dan 159 WNI,” katanya. Melihat perkembangan data di atas, Pemprov Bali memberi perhatian khusus penambahan kasus positif karena transmisi lokal.

“Maka untuk itu, pemerintah tidak berhenti mengajak masyarakat untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 melalui transmisi lokal dengan cara menghindari diri dari perkumpulan orang banyak serta tetap disiplin untuk menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dan penerapan PHBS,”katanya.

Ia melanjutkan, hal itu dilakukan karena semata-mata kita semua tidak ada yang tahu siapa yang sebenarnya positif terinfeksi. Sebab, kata dia, banyak pasien positif Corona COVID-19 tanpa gejala. Hal itu juga ditunjukkan oleh pasien di rumah sakit yang tengah dirawat maupun yang tengah menjalani karantina.

“Keadaan mereka sehat dan bugar, namun berdasarkan uji SWAB mereka positif COVID-19. Mereka sudah kita rawat. Bayangkan jika mereka berada di tengah masyarakat, maka akan sangat berbahaya bagi orang-orang yang mempunyai imun yang lemah,” ujar Dewa Made Indra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya