Ketika Kaum Perempuan Berada pada Garda Depan Pencegahan Covid-19 di Aceh Barat

Kenapa kaum ibu dipercayakan berada di garda terdepan untuk bagi-bagi masker di Aceh Barat, simak beritanya:

oleh Rino Abonita diperbarui 30 Apr 2020, 04:45 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 22:00 WIB
Bupati Aceh Barat, Ramli, duduk di samping istri cum ketua PKK kabupaten itu, Evi Juwinda (Ist)
Bupati Aceh Barat, Ramli, duduk di samping istri cum ketua PKK kabupaten itu, Evi Juwinda (Ist)

Liputan6.com, Aceh - Untuk menekan penyebaran corona Covid-19, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan pembagian masker.

Pemkab Aceh Barat memercayakan pembagian masker dari pemerintah kepada kaum ibu, yang merupakan istri para kepala desa di kabupaten itu. Bupati yakin kalau perempuan lebih memerhatikan kebersihan ketimbang laki-laki.

Via tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (TP PKK), telah didistribusikan 200.000 lembar masker ke masing-masing kecamatan yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua PKK, Evi Juwinda. Masker kain ini akan dibagi kepada masyarakat di 322 desa sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Corona Covid-19.

"Kita meyakini bahwa ibu-ibu lebih telaten dan terinci serta lebih hati-hati dalam hal menjaga kebersihan," kata Evi, dalam keterangan diterima Liputan6.com, Selasa malam (28/4/2002).

Selain itu, Evi meminta kaum ibu untuk memperhatikan kondisi masjid selama bulan puasa pada masa pagebluk karena Corona Covid-19. Termasuk menempatkan petugas piket di masjid untuk memantau orang-orang yang tidak mengenakan masker.

"Sehingga jemaah yang datang ke masjid dapat menggunakan masker guna menghentikan lajunya perkembangan virus tersebut," harapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Paket dari Pemprov Tak Cukup

Ratusan ribu masker siap dibagikan di Aceh Barat (Ist)
Ratusan ribu masker siap dibagikan di Aceh Barat (Ist)

Pemerintah kabupaten itu memutuskan menunda distribusi 448 paket dari pemerintah provinsi dengan alasan jumlah paket tidak mencukupi.

Otoritas setempat tengah mencari jalan tengah agar penyaluran paket serupa —yang notabene merupakan tanggung jawab pemerintah—tepat sasaran, tidak menimbulkan polemik.

"Karena jumlahnya sangat sedikit, nanti dikhawatirkan akan ada selisih paham di masyarakat yang tidak mendapatkan," kata Bupati Aceh Barat, Ramli, dalam keterangan yang sama.

Sebagai catatan, kabupaten itu telah menggelontorkan dana sebesar Rp128 juta rupiah dipangkas dari dana kegiatan APBK 2020 sebagai langkah penanganan virus.

Uang tersebut sebelumnya merupakan biaya perjalanan dinas keluar daerah, anggaran untuk bimbingan dan teknis serta proyek.

"Sembari berdoa kepada Allah agar warga Aceh Barat tidak ada yang terpapar virus, dan dana sebesar ini bisa digunakan kembali untuk pembangunan daerah sesuai dengan posnya masing-masing," tandas Ramli.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya