Liputan6.com, Penajam Paser Utara - Hujan lebat sejak tiga hari terakhir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Beberapa titik banjir cukup parah, salah satunya di Kecamatan Penajam
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, di beberapa titik banjir ketinggian air mencapai 150 meter atau setinggi dada orang dewasa. Beberapa warga terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Sukaraja, Kecamatan Penajam terpaksa mengevakuasi seorang balita berusia dua tahun. Dengan menggendong, Babinsa Bernama Sertu Ibrahim harus melawan arus banjir membawa sang balita ke tempat yang aman.
Advertisement
Baca Juga
Komandan Kodim 0913/PPU Letkol Inf Mahmud memang memerintahkan personel TNI untuk bersiaga di lokasi banjir. Sebab intensitas curah hujan sangat tinggi hingga merendam puluhan rumah warga terjadi sejak Hari Minggu (26/4/2020).
"Saya perintahkan Danramil dan jajarannya di wilayah Penajam untuk bersiaga dan membantu warga, salah satunya Sertu Ibrahim, mengevakuasi seorang Balita berusia dua tahun karena rumah orang tuanya terendam banjir," kata Mahmud, Selasa (28/4/2020).
Dia menjelaskan, balita yang dievakuasi bernama Arsila, anak dari Didin, warga RT 25 Dusun 05, Desa Sukaraja. Sementara orangtua anggota keluarga yang lain juga ikut dievakuasi bersama barang berharga.
"Saat ini diperoleh data sementara, sebanyak 48 KK terendam banjir dan untuk korban jiwa nihil," terang Mahmud.
Mahmud tak lupa mengapresiasi kinerja anak buahnya yang langsung mengevakuasi warga saat banjir tak kunjung surut. Menurutnya, langkah antisipasi yang dilakukan Sertu Ibrahim merupakan kewajiban bagi setiap personel TNI.
"Dengan kondisi yang ada, menurut saya sebaiknya anak-anak harus dihindarkan dari genangan atau air yang mungkin dapat menimbulkan sakit," katanya.
Sertu Ibrahim sendiri telah melakukan langkah penanganan banjir bersama Kepala Desa Sukaraja. Personel Koramil Penajam ini juga membantu warga yang kesulitan saat menghadapi banjir, sekaligus pandemi Covid-19.
"Dari persitiwa kemarin, kita telah berkoordinasi dengan Kepala Desa untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan dan pendangkalan sungai," kata Ibrahim.
Simak juga video pilihan berikut
600 Jiwa Terdampak Banjir
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Penajam paser Utara Nurlaila menyebutkan, banjir berdampak pada 115 kepala keluarga. Sebanyak 600 jiwa harus berjuang di tengah banjir.
"Ada tiga kelurahan yang terdampak yakni Lawe-lawe, Sukaraja, dan Nenang," kata Nurlaila.
Tinggi muka air (TMA) tertinggi yang tercatat mencapai 150 sentimeter yang kebanyakan merendam jalan raya. Sementara tinggi air di rumah warga di kisaran 20 sampai 50 sentimeter.
"Tim melakukan evakuasi terutama pada ibu-ibu dan anak-anak, evakuasi barang-barang warga seperti sepeda motor, pemasangan jalur evakuasi, serta melakukan pendataan warga yang terdampak," papar Nurlaila.
BPBD juga sudah berkoordinasi dengan semua pihak untuk penanganan korban banjir selanjutnya. Sejumlah rencana untuk suplai kebutuhan warga terdampak banjir juga sudah disiapkan.
"Penanganan banjir termasuk berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk suplai makanan korban terdampak berupa paket makanan untuk berbuka puasa dan sahur," tambahnya.
Penanganan banjir akan terus dilakukan sampai air benar-benar surut. Selain itu, identifikasi penyebab banjir juga sudah mulai dilakukan.
Advertisement