Heboh Video Pria di Raha Sultra Sebut Virus Corona Omong Kosong

Selain mengaku tidak takut virus corona, pria yang berprofesi sebagai buruh itu juga mengatakan virus corona tak lebih dari sekadar omong kosong.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 01 Mei 2020, 14:55 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 08:40 WIB
Aksi La Buan saat meminum arak bercampur susu dan anti nyamuk menantang Virus Covid-19 di Muna.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Aksi La Buan saat meminum arak bercampur susu dan anti nyamuk menantang Virus Covid-19 di Muna.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Muna - Sebuah video yang tersebar di media sosial sejak Senin (27/4/2020) membuat heboh jagat maya. Video tersebut berisi seorang buruh di Raha, Kabupaten Muna, yang mengaku kebal virus corona (Covid-19).

Pria berusia 40an tahun itu, diketahui bernama La Buan. Dia seorang buruh yang sehari-hari bekerja serabutan di Pasar Laino, Kabupaten Muna. Menurut sejumlah rekannya, La Buan juga memiliki keterampilan montir di bengkel motor yang kadang membutuhkan jasanya.

Dalam video berdurasi 1.56 menit itu, La Buan sedang kongkow bersama teman-temannya. Tangan kanannya, memegang sebotol arak dicampur susu. Sedangkan di tangan kirinya, dia menggenggam satu gulungan obat anti nyamuk.

La Buan cukup percaya diri mengatakan, tak pernah percaya pandemi Covid-19 masuk di kampungnya. Dia bahkan bersumpah, tak takut virus corona yang sudah menyebabkan ratusan kasus kematian di seluruh Indonesia itu.

"Yakini bahwa di Muna ini, tidak ada Corona," ujar La Buan dalam video itu.

Dia juga mengatakan, pernah bermimpi bertemu sesosok tokoh yang dikeramatkan warga masyarakat setempat. Sambil membuka baju, dia mengangkat tinggi-tinggi botol arak dan gulungan anti nyamuk bakar.

"Di Raha (ibukota kabupaten) sini, tiada Corona, omong kosong!" katanya.

Usai mengucapkan kata-kata itu, La Buan kemudian meminum arak bercampur susu. Setelah itu, pria yang memiliki tato pada kedua lengan dan dada kanannya itu, langsung menelan obat anti nyamuk.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Tidak Masuk Akal

Menanggapi hal ini, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal hanya bisa tertawa. Dia menegaskan, tidak ada pengaruh atau penelitian secara akademis dan ilmu kesehatan yang membenarkan aksi nekat La Buan.

"Kalau alkohol untuk cuci tangan atau membersihkan tubuh bagian luar untuk membunuh kuman, bisa masuk akal. Namun, kalau diminum belum ada penelitian. Itu mungkin hanya candaan saja," katanya.

Rabiul Awal mengatakan, data terbaru di Sultra terkonfirmasi 62 kasus positif Covid-19. Ada sembilan kasus baru yang masuk pada Kamis (30/4/2020). Sehari sebelumnya hanya 53 kasus positif.

Covid-19 di Kabupaten Muna, awalnya tidak menjadi perhatian hingga akhir Maret 2020. Penyebabnya, wilayah ini aman-aman saja hingga memasuki pertengahan April 2020.

Namun, pada 19 April sesuatu yang mengejutkan terjadi di wilayah ini. Tercatat ada 7 orang terjangkit Corona berdasarkan hasil swab. Lalu, muncul 5 kasus baru lainnya di Muna. Disusul 2 kasus baru terjadi hanya dalam beberapa hari.

Rabiul Awal mengatakan, saat ini wilayah Sulawesi Tenggara sudah terjadi transmisi lokal penyebaran Covid-19. Sehingga, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Di Kabupaten Muna, rata-rata kasus yang terjadi berawal dari acara keagamaan yang menghadirkan massa dalam jumlah banyak," ujar Rabiul Awal.

Selain itu, penyebab lainnya kasus Covid-19 di Muna berpeluang bisa menyebar cepat karena kurangnya kesadaran masyarakat sejak awal. Banyak candaan di media sosial dan terlontar secara langsung, kerap menyepelekan kondisi penyebaran Covid-19 di Sultra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya