Ibu Kos Minta Maaf Tapi 3 Perawat Solo yang Diusir Pilih Tinggal di RS, Kenapa?

Pemkot Solo melalui Direktur RSBK akan melaporkan kasus itu ke Polres Sukoharjo. Alasannya saat itu, agar kejadian serupa tidak berulang di daerah lain

diperbarui 04 Mei 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 16:00 WIB
Minim APD, Puluhan Perawat Corona di New York Turun ke Jalan
Puluhan perawat yang menangani pasien virus Corona (COVID-19) berdemo di luar sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat (AS)(2/4/2020). Mereka memprotes kurangnya alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi pandemi virus corona. (AP/Bebeto Matthews)

Solo - Tiga perawat RSUD Bung Karno Solo memilih tetap tinggal di lantai V rumah sakit tersebut meski kasus pengusiran mereka dari indekos sudah selesai.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo batal melaporkan pemilik indekos di Grogol, Sukoharjo, yang mengusir tiga perawat itu setelah yang bersangkutan meminta maaf.

Tadinya Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berencana melaporkan pemilik indekos itu ke pihak yang berwajib. Pemilik indekos yang berprofesi sebagai bidan itu juga sudah ditelepon oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, warga Grogol, Sukoharjo, yang sempat viral karena kasus pengusiran tiga perawat Solo dari indekos itu sudah meminta maaf. Tidak hanya kepada tiga perawat yang diusir tapi juga kepada Wali Kota Solo.

Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto, mengatakan pemilik indekos asal Kecamatan Grogol, Sukoharjo, itu datang ke rumah sakit tersebut di wilayah Pasar Kliwon, Solo.

“Iya, dia datang untuk meminta maaf kepada perawat kami. Sesudah itu meminta diantarkan untuk bertemu Pak Rudy [Wali Kota Solo] pada Jumat [1/5/2020,” kata dia, dihubungi Solopos.com, Sabtu (2/5).

Wahyu mengatakan saat ini ketiga perawat tersebut masih tinggal di lantai V RSUD Bung Karno. Ia menyebut seluruh kebutuhan perawat itu terpenuhi, bahkan mereka berkeinginan tinggal di RS hingga pandemi berakhir.

“Di lantai V itu seperti hotel, lengkap fasilitasnya. Ada layanan Internet nirkabel [Wifi], televisi, dan sebagainya. Malah saya senang karena bisa memanggil mereka sewaktu-waktu membutuhkan bantuan,” ucapnya.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku juga sudah menganggap kasus pengusiran perawat dari indekos itu selesai. “Datang ke saya juga minta maaf, berjanji tidak mengulangi lagi. Perawatnya juga sudah memaafkan, sudah selesai,” kata dia.

Rudy pun sudah tahu tiga perawat itu tidak kembali ke indekosnya di Grogol, Sukoharjo, melainkan tetap di RSUD Bung Karno. Sebelumnya, Pemkot Solo melalui Direktur RSBK akan melaporkan kasus itu ke Polres Sukoharjo. Alasannya saat itu, agar kejadian serupa tidak berulang di daerah lain.

Simak berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya