Kepalang Lulus, Bagaimana Sanksi Siswa yang Rayakan Kelulusan Saat Pandemi?

Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyayangkan adanya sejumlah siswa-siswi di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, merayakan kelulusan di tengah pandemi corona covid-19.

oleh M Syukur diperbarui 05 Mei 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 11:00 WIB
Salah satu foto yang diunggah siswi merayakan kelulusan di tengah pandemi virus corona.
Salah satu foto yang diunggah siswi merayakan kelulusan di tengah pandemi virus corona. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyayangkan adanya sejumlah siswa-siswi di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, melakukan perayakan kelulusan di tengah pandemi corona covid-19.

Kegiatan yang viral di media sosial ini disebut mencederai dunia pendidikan. Apalagi, ada siswi melakukaan hal di luar nilai kesopanan, yakni membiarkan siswa lainnya menggambar alat vital di rok luar bagian belakang.

Di sisi lain, seragam yang mereka pakai tak menggambarkan seragam sekolah yang dipakai di Riau. Biasanya, peserta didik sekolah negeri di Riau semua tingkatan memakai rok panjang dan baju berlengan hingga ke pergelangan.

"Seragam sekolah yang asli itu panjang, bukan seperti itu," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin di Pekanbaru.

Menurut Kaharuddin, kejadian ini tidak ada hubungan dengan sekolah karena pihak sekolah tidak mengetahuinya. Siswa-siswi itu diduga membuat janji pertemuan sehari usai pengumuman tanpa diketahui pihak sekolah.

Sesuai edaran Kementerian Pendidikan Indonesia, tambah Kaharuddin, pengumuman kelulusan dilakukan pada malam hari. Tujuannya untuk menghindari konvoi atau siswa-siswi membuat kerumunan di tengah pandemi virus corona.

"Kemudian ini bulan Ramadan, apalagi ada gambar kurang etis dalam video itu, sangat kita sayangkan bahwa anak-anak SMA melakukan kumpul bersama," kata Kaharuddin.

Atas apa yang terjadi, Kaharuddin menyebut ini kelalaian semua pihak, baik itu sekolah ataupun dinas pendidikan. Terlebih lagi, orangtua karena tidak memantau anaknya.

"Orangtua lalai, seharusnya bertanya ke anak kenapa pakai seragam di saat tidak ada kegiatan sekolah," ucap Kaharuddin.

Kaharuddin menyebut tidak bisa memberi sanksi kepada siswa-siswi yang melakukan perayaan itu karena sudah lulus, begitu juga dengan pihak sekolah.

"Ini keprihatinan kita," kata Kaharuddin.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Sempat Konvoi

Salah satu foto yang diunggah siswi merayakan kelulusan di tengah pandemi virus corona.
Salah satu foto yang diunggah siswi merayakan kelulusan di tengah pandemi virus corona. (Liputan6.com/Istimewa)

Kaharuddin menerangkan, perayaan kelulusan itu terjadi pada Minggu, 3 Mei 2020, atau sehari setelah pengumuman. Para siswa sempat konvoi di jalan Kunto Darussalam.

Konvoi ini akhirnya dibubarkan polisi yang saat itu patroli. Kepolisian meminta mereka pulang agar terhindar dari penyebaran virus corona karena sangat rawan dalam kerumunan.

Bukannya pulang, para siswa ini mencari sebuah tanah kosong untuk melanjutkan pesta kelulusan. Di sanalah peserta perayaan kelulusan mulai mencoret-coret baju dan mengunggah di media sosial.

Kaharuddin tak mengetahui perayaan ini menjadi perhatian kementerian pendidikan. Kaharuddin mengaku belum mendapatkan pemberitahuan dari kementerian.

Seorang siswi berinisial HJ dalam video viral itu menjadi sasaran warganet. Dia sudah meminta maaf melalui akun media sosialnya.

Dalam pengakuannya, siswi ini dan teman-temannya sadar telah melakukan kesalahan. Siswi ini menyebut apa yang dilakukannya tidak dibenarkan sekolah.

"Kami minta maaf kepada sekolah, dinas pendidikan, orang yang dirugikan dan kepada netizen," kata HJ.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya