Sumber Penularan Corona Covid-19 ke Karyawan Toko Grosir di Yogyakarta Masih Misterius

Seorang karyawan toko grosir di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta terkonfirmasi positif Corona Covid-19 pada 24 April 2020.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Jun 2020, 03:38 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 18:30 WIB
Corona di Yogyakarta
BBTKLPP Yogyakarta menjadi salah satu tempat uji lab pasien corona COVID-19 di Jateng dan DIY. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta Seorang karyawan toko grosir di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta terkonfirmasi positif Corona Covid-19 pada 24 April 2020. Meskipun demikian, sumber penularan ke pasien kasus ke-79 positif Corona Covid-19 ini masih menjadi misteri.

“Kami sudah melakukan penelusuran dan yang bersangkutan juga tidak ada riwayat perjalanan atau kontak dengan pasien positif, orang dalam pemantauan (ODP), atau pasien dalam pengawasan (PDP),” ujar Joko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Kamis (7/5/2020).

Ia tidak menampik, situasi seperti ini mengkhawatirkan karena sumber penularan dan yang ditularkan menjadi sudah tidak jelas. Oleh karena itu, sebagai upaya menekan laju penyebaran Corona Covid-19, rapid test massal akan dilakukan untuk pengunjung toko grosir di DI Yogyakarta itu.

Ia juga menuturkan saat terkonfirmasi positif, pasien kasus ke-79 ini juga sempat tidak terbuka. Pasien menutup-nutupi pekerjaannya dari petugas medis yang melakukan tracing atau penelusuran.

Menurut Joko, pasien menutup-nutupi identitas pekerjaannya karena takut dimarahi oleh manajemen. Tim yang melakukan penelusuran tetap mencari informasi dan akhirnya menemukan fakta pasien itu bekerja di bagian kasir sebuah toko grosir di DI Yogyakarta.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

57 Karyawan Toko Grosir Reaktif RDT

Toko Grosir di Mlati Sleman DI Yogyakarta
Toko grosir di Sleman ditutup sementara menyusul satu karyawan positif Corona Covid-19

Sebelum memutuskan untuk melakukan rapid test massal untuk pengunjung, Pemkab Sleman juga sudah tiga kali melakukan rapid test kepada 300 karyawan toko grosir di DI Yogyakarta itu.

Pertama, pada 2 Mei, 10 karyawan mengikuti rapid test. Hasilnya, 5 orang reaktif dan dilanjutkan dengan tes PCR. Sampai saat ini, hasil uji lab PCR belum keluar.

Kedua, pada 4 Mei, 94 karyawan mengikuti rapid test dan 22 orang reaktif. Uji seka belum dilakukan karena masih menunggu pihak rumah sakit.

Ketiga, pada 5 Mei, 196 karyawan mengikuti rapid test dan 30 orang reaktif. Serupa dengan hari sebelumya, uji seka juga belum dilakukan.

Jadi, total karyawan toko grosir di DI Yogyakarta yang reaktif rapid diagnostic test (RDT) sebanyak 57 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya