Kenapa Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Didominasi Kalangan Menengah ke Atas ?

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan jika 70 persen pasien positif Corona Covid-19 didominasi oleh warga kalangan menengah ke atas.

oleh Nefri Inge diperbarui 12 Mei 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2020, 12:30 WIB
Kenapa Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Didominasi Kalangan Menengah ke Atas ?
Gubernur Sumsel Herman Deru (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Jumlah pasien positif Corona Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga hari Senin (11/5/2020), mencapai 278 orang. Dimana sembilan orang pasien diantaranya merupakan warga di luar Sumsel.

Namun ada hal menarik yang menarik yang diungkapkan Gubernur Sumsel Herman Deru, terkait status para pasien positif Corona Covid-19 tersebut.

Menurutnya, pasien positif Corona Covid-19 di Sumsel didominasi dari kalangan menengah ke atas. Sisanya baru berada di tingkat perekonomian menengah ke bawah.

“Lebih dari 70 persen pasien positif Corona Covid-19 di Sumsel merupakan orang mampu. Mampu dalam ekonomi dan tingkat pendidikan (tinggi),” ucapnya.

Para warga yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, lanjutnya, lebih merasa ketakutan akan tertularnya virus ini. Namun pada kenyataannya, justru banyak dari mereka bisa mencegah penularan Corona Covid-19 tersebut.

Dia menilai, jika warga dari kalangan menengah ke bawah mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melindungi diri dari paparan penyebaran Corona Covid-19 di lingkungannya.

“Ayo yang punya intelektual tinggi, punya kemampuan ekonomi, kita bantu untuk mencegah (penyebaran Corona Covid-19). Jangan terus bilang pemerintah kurang protek masyarakatnya,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, dia akan kembali mengungkap latar belakang pendidikan para pasien positif Corona Covid-19 di Sumsel.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel Yusri membenarkan informasi tersebut.

Dia membeberkan salah satu contohnya, yaitu pasien kasus 01 yang merupakan seorang kontraktor besar. Sedangkan pasien kasus 02 adalah seorang dokter di rumah sakit besar di Sumsel.

"Kenapa korelasinya banyak orang mampu dan yang mampu ini juga rata-rata pendidikan tinggi, karena mobalitasnya mereka tinggi seperti sering berpergian kemana-mana," ucapnya.

Menurutnya, orang dengan tingkat perekonomian menengah ke atas yang terpapar Covid-19, karena pernah bepergian ke luar kota. Terutama ke daerah di Indonesia yang masuk kategori zona merah dan tingginya kasus transmisi Covid-19.

 

Tingkat Kesadaran Tinggi

Kenapa Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Didominasi Kalangan Menengah ke Atas ?
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel Yusri (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Sehingga ketika pulang ke Sumsel, warga tersebut sudah terpapar Covid-19 dan turut menyebarkannya ke orang di sekitarnya, atau yang pernah kontak dengan pasien tersebut.

“Jika orang dari kalangan kurang mampu, mereka sangat jarang bepergian terutama saat pandemi Covid-19. Karena itu, kalangan warga menengah ke bawah kebanyakan masih bisa mengantisipasi penularan virus ini,” ujarnya.

Kendati demikian, dia terus mengimbau kepada warga Sumsel agar tetap menjaga kebersihan, tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan, serta menggunakan masker jika ke luar rumah.

Terlebih ketika pulang dari bepergian, harus langsung membersihkan diri, dengan rajin mencuci tangan dan menerapkan social distancing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya