Saat Kapal Patroli TNI AL Dikerahkan Bantu Nelayan di Teluk Manado

Rompas mengatakan, pihaknya mengerahkan Kapal Patroli Lantamal VIII KAL Tedong Naga II-8-25 yang baru Kembali dari daerah operasi agar bisa menjangkau nelayan-nelayan dengan baik.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 13 Mei 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 14:00 WIB
Puluhan nelayan yang berada di sekitar Teluk Manado mendapat bantuan smebako dari Lantamal VIII Manado.
Puluhan nelayan yang berada di sekitar Teluk Manado mendapat bantuan smebako dari Lantamal VIII Manado.

Liputan6.com, Manado - Jika sebelumnya ratusan nelayan terdampak pandemi Covid-19 di pesisir selatan dan utara Provinsi Sulut yang ketiban rezeki sembako, kali ini giliran nelayan yang berada di Teluk Manado.

"Peduli Kasih Covid-19 ini merupakan kegiatan membantu masyarakat khususnya nelayan binaan di Teluk Manado yang mengalami kesulitan ekonomi," ungkap Komandan Lantamal VIII Brigadir Jenderal TNI (Mar) Donar Philip Rompas yang memimpin pasukannya dalam aksi bakti sosial itu.

Rompas mengatakan, pihaknya mengerahkan Kapal Patroli Lantamal VIII KAL Tedong Naga II-8-25 yang baru Kembali dari daerah operasi agar bisa menjangkau nelayan-nelayan dengan baik.

"Terutama untuk nelayan yang berada di sekitar perairan Teluk Manado, hingga perairan Bunaken, Siladen serta Manado Tua," ujarnya.

Rompas bersama Ketua Korcab VIII DJA II Rita Donar Philip Rompas berkesempatan menyerahkan tali asih kepada para nelayan yang ditemui.

"Semoga bisa meringankan beban hidup para nelayan di masa pandemi ini," ujar Rompas.

Sejumlah nelayan yang ditemui di sekitar Teluk Manado mengaku sangat bersyukur dengan bantuan tersebut. Apalagi belakangan ini pendapatan mereka juga berkurang.

"Faktor alam seperti bulan purnama membuat hasil tangkapan kami berkurang, tentu pendapatan juga berkurang," ungkap salah satu nelayan.

Dia menambahkan, jika toh mendapat hasil maka saat menjualnya di pasar harga ikan turun, juga sepi pelanggan. "Warga enggan keluar rumah, apalagi ke pasar tradisional," ungkapnya.

Pandemi Covid-19 di Manado berdampak pada berkurangnya pengunjung pasar-pasar tradisional. Apalagi belakangan ada klaster baru penyebaran pandemi itu yang dinamakan Klaster Karombasan, yang kemudian diubah menjadi Klaster Pasar Pinasungkulan Manado.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya