Pentingnya Memperkuat UMKM Dalam Menghadapi Pandemi Corona COVID-19

Dalam menghadapi pandemi virus Corona COVID-19, Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) perlu terus diperkuat. Apalagi UMKM tidak lagi dipandang sebagai alternatif, melainkan sebagai tulang punggung atau pondasi ekonomi negara.

oleh Reza Efendi diperbarui 13 Mei 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 11:45 WIB
BRI Relaksasi 134 Ribu Pelaku UMKM
BRI telah melakukan restrukturisasi terhadap lebih dari 134 ribu pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 di Indonesia.

Liputan6.com, Medan Dalam menghadapi pandemi virus Corona COVID-19, Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) perlu terus diperkuat. Apalagi UMKM tidak lagi dipandang sebagai alternatif, melainkan sebagai tulang punggung atau pondasi ekonomi negara.

Konsultan UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Wardayani mengatakan, ketika UMKM tidak bisa menghasilkan produk, UMKM bisa mengganti produk mereka dengan yang lain.

"Itulah yang membuat ekonomi kita bisa bertahan hingga ini, meski terseok-seok," kata Wardayani dalam talkshow bertajuk 'Efek dan Jalan Keluar di Fase Pandemi untuk UMKM dan Koperasi' di Media Center Gugus Tugas Percepatan dan Penaganan COVID-19 Provinsi Sumut, Kota Medan, Selasa (12/5/2020).

Dijelaskannya, ada tiga hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam upaya memperkuat UMKM, yaitu finansial, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan inovasi model pemasaran terkini.

"Untuk finansial harus dipisahkan, mana yang bisa jadi modal dan yang sudah tidak bisa. Kemudian biaya produksi juga harus selektif, mana yang perlu diproduksi dan tidak," jelasnya.

UMKM juga didorong harus meningkatkan pengetahuan yang luas serta memanfaatkan teknologi pemasaran yang ada saat ini seperti internet. Intinya, UMKM diharapkan dapat mengelola seluruh potensi yang ada dengan memperhatikan hulu dan hilir lebih jelas lagi.

"Sehingga suatu saat ada permasalahan yang sama, UMKM sudah bisa cukup kuat," ujarnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

Kondisi UMKM di Sumut

Kampung Ramadan
Kampung Ramadan yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di tengah pandemi COVID-19 salah satu upaya untuk permasalahan UMKM

Ketua Kewirausahaan UKM Diskop Sumut, Syahrani Devi mengakui, secara keseluruhan kondisi UMKM di Sumut saat ini tidak baik. Mulai dari omset yang menurun hingga merumahkan karyawannya adalah masalah yang dihadapi UMKM.

Menurutnya, untuk menyelamatkan hal itu masyarakat harus membeli produk dari UMKM. Juga harus ada upaya dari pemerintah untuk permasalahan tersebut. Kampung Ramadan yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di tengah pandemi COVID-19 salah satu upaya untuk permasalahan tersebut.

"Ada kegiatannya, ada penjualannya namun sesuai dengan protokol COVID-19, maka dibuat sistem drive thru. Alhamdulillah terjadi transaksi di Kampung Ramadan," sebutnya.

Ketua Koperasi Konsumen Syariah Jaringan Usaha Kecil dan Menengah (KKS JUKM Sumut) Syamsir Alam Lubis, mengharapkan ada pasar khusus yang menampung produk UMKM di tiap kabupaten/kota. Kampung Ramadan menurutnya salah satu contoh yang baik.

"Saya yakin jika itu akan tumbuh dengan baik, etahanan ekonomi di bawah juga bagus," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya