Liputan6.com, Pekanbaru - Satu rumah dan sebuah pondok di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, menjadi sasaran amuk kawanan gajah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam konflik manusia dengan satwa liar tersebut.
Informasi dirangkum, kawanan gajah berjumlah 15 ekor itu mengamuk pada Selasa tengah malam, 12 Mei 2020. Gajah menghancurkan dinding rumah dan pondok dari kayu hingga terbuka sebagiannya.
Advertisement
Baca Juga
Saat kejadian, hujan deras tengah turun. Warga sekitar baru mengetahui kejadian ini pada Rabu pagi, 13 Mei 2020, lalu melapor ke pihak desa.
Kabid II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sutmantoro dikonfirmasi menyebut timnya sudah turun ke lokasi. Tim dari pusat latihan gajah (PLG) Sebanga yang biasa mengatasi konflik gajah juga ke lokasi.
"Rumah yang dirusak itu milik Pak Ino, sedangkan pondok milik Pak Adi, keduanya rusak," kata Heru.
Heru menjelaskan, Pak Ino saat kejadian tidak berada di rumah. Pemiliknya sedang pulang kampung untuk berobat ketika gajah merusak rumahnya.
"Untuk pondok itu ada di kebun, pada malam hari memang tidak ada orang," ucap Heru.
Heru menjelaskan, gajah itu berdasarkan pengakuan warga sudah satu pekan berada di desa. Gajah sering berada di kebun warga dan sudah membuat sekitar 130 batang pohon kelapa serta sawit rusak.
"Ada juga tanaman nanas dan pohon nangka. Untuk kelapa dan sawit, rata-rata berusia 5 tahun," sebut Heru.
Heru menyebut kelompok gajah ini berasal dari kantong gajah di Giam Siak Kecil, Bengkalis. Kondisi terakhir, gajah sudah bergerak meninggalkan kebun menuju kilometer 75 desa tersebut.
"Terpantau tengah menuju hutan tanaman industri," kata Heru.