Ridwan Kamil Sebut 'New Normal' Bentuk Gaya Hidup Baru, Jamu Jadi 'New Espresso'

Ridwan Kamil menyebut jamu sebagai new normal espresso di era sekarang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Mei 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 00:00 WIB
Ridwan Kamil dan Aura Kasih
Ridwan Kamil dan Aura Kasih dalam program Silaturahome hari kedua. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Sejak virus Corona (Covid-19) baru menyebar, jamu memang kembali naik daun. Konsumsinya merupakan upaya publik menjaga imunitas tubuh agar tak mudah terpapar virus.

Minuman tradisional menyehatkan itu juga sempat disinggung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Aura Kasih, pada acara SilaturaHOME yang digelar Liputan6.com dan KLY secara daring pada Rabu (27/5/2020). Emil, begitu ia akrab disapa, menyebut jamu bakal menjadi the new espresso pada era new normal nanti.

"Ke depan, jamu is the new espresso. Jadi enggak hanya ngopi yang ngetren, tapi juga minum jamu," ujar Emil.

Menurut dia, jamu menjadi salah satu tren gaya hidup pada masa depan. Hal itu seiring kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan.

"Di new normal ini akan ada kepribadian dan gaya hidup baru, food secure, kita lebih peduli terhadap apa yang dikonsumsi," ucapnya.

Pernyataan Emil juga ditanggapi dengan bersemangat oleh Aura Kasih. Penyanyi kelahiran Bandung itu mengaku sudah rutin mengonsumsi jamu sejak kecil. Bahkan, ia sendiri sudah meramu jamu sejak masih duduk di bangku sekolah.

"Saya bikin jamu dari SMA, sering bikin jamu dari bahan rempah-rempah seperti kunyit, jahe, kapulaga, cengkeh, secang, dan kadang dikasih gula merah," ujar Aura Kasih.

Ibu satu anak itu mengaku dengan mengonsumsi jamu, imunitas menjadi lebih meningkat dibanding biasanya, serta bagus untuk merawat kulit.

"Jamu itu lebih bagus karena itu kan herbal. Kebayang kan dari dulu kita dijajah karena kaya akan rempah-rempahnya," ucap Aura Kasih.

Selain konsumsi jamu yang menjadi tren, Ridwan Kamil menambahkan terdapat perubahan gaya hidup menjadi lebih higienis, efisien, serta penuh kepedulian.

"Nanti tidak ada lagi cipika cipiki, kita pakai salam sunda, food secure tidak makan sembarangan, hidup lebih efisien, kalau bisa diselesaikan tanpa bertemu maka tidak perlu ketemu, ekonomi digital akan meningkat, dan empati orang akan lebih tinggi, kalau di luar negeri ada wabah, kita peduli," dia menandaskan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya