Liputan6.com, Solo - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo akan menutup rumah karantina bagi pemudik nekat di Graha Wisata Niaga Solo pada pekan ini. Penutupan tersebut tak berlaku bagi rumah karantina Ndalem Joyokusuman, pasalnya tempat itu akan difungsikan untuk mengarantina bagi Orang dalam Pemantauan (ODP).
"Karantina Graha Wisata Niaga akan ditutup tanggal 29 Mei 2020 pagi. Ditutup karena karantina ini dulunya difungsikan untuk yang mudik," kata dia di Solo, Rabu 27 Mei 2020.
Advertisement
Baca Juga
Dengan telah berlalu perayaan Idul Fitri sehingga para pemudik sudah tidak ada yang pulang kampung. Alhasil, rumah karantina yang sebagain besar dihuni para pemudik yang nekat pulang ke Solo bakal segera ditutup.
"Karantina di Graha Wisata ditutup, tapi kita masih menyiapkan karantina untuk yang dikategorikan ODP oleh Bu Ning (Kepala Dinkes Solo) setelah dicek dengan rapid test ini," ujar Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy.
Sementara itu, terkait jumlah penghuni karantina Graha Wisata Niaga, ia menyebutkan total mencapai 257 orang. Namun, dari jumlah tersebut yang telah dinyatakan lulus dan diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing mencapai 201 orang. Para pemudik nekat ini wajib menjalani karantina selama 14 hari.
"Adanya karantina pagi pemudik ini efektif karena bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di Solo," sebutnya.
Selama menjalani masa karantina para pemudik juga mendapatkan pelayanan yang cukup bagus dari Pemkot Solo. Selain makan tiga hari, fasilitas yang ada di Graha Wisata Niaga juga sangat nyaman sehingga para penghuni karantina merasa nyaman.
Bahkan, saat setelah selesai menjalani karantina, mereka akan diantar langsung Wali Kota Solo menuju kediamannya. Hal ini dilakukan untuk menyakinkan warga sekitar agar mau menerima kembali wargnya telah selesai menjalani karantina.