Pagi Ceria di RSUP M Djamil, Bakar Semangat Pasien Covid-19 untuk Sembuh

Terkungkung dalam ruangan isolasi dalam jangka waktu yang cukup lama bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dan pasien positif justru berpotensi menurunkan kesehatan psikis mereka.

oleh Novia Harlina diperbarui 07 Jun 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2020, 06:00 WIB
Tim medis mengajak pasien yang terpapar virus corona untuk senam bersama. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Tim medis mengajak pasien yang terpapar virus corona untuk senam bersama. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan positif corona Covid-19 yang dirawat RSUP M Djamil Padang, Sumatera Barat tidak hanya diperhatikan dalam segi perawatan oleh pihak rumah sakit, tetapi juga kesehatan psikologinya.

Agar daya imun pasien terus terjaga, manajemen RSUP M Djamil secara berkala mengajak para pasien untuk senam gembira yang dipandu langsung oleh perawat ruang isolasi.

Saat pagi hari, tim medis mengajak pasien ke luar ruangan. Tak lupa tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan pasien menggunakan masker.

Musik pun dihidupkan kemudian senam dimulai. Pasien yang sedianya terlihat murung perlahan terlihat raut wajah gembira.

"Kegiatan ini kami lakukan agar pasien tidak stres dan daya imunnya terjaga," kata Kepala Ruangan Isolasi Ambun Pagi RSUP Dr. M. Djamil Padang Ns. Venny Dwita Zola Anwar kepada Liputan6.com, Jumat (5/6/2020).

Tidak hanya pasien dan tim medis, keluarga pasien juga menyaksikan anggota keluarganya dari balik pagar pembatas. Mereka turut memberikan dukungan di tengah alunan musik yang membakar semangat.

Dwita juga menyebut kegiatan tersebut merupakan terobosan guna membantu pasien agar segera sembuh dari Covid-19. Apalagi selama ini ada paradigma di tengah masyarakat bahwa pasien corona di lingkungan sosial harus dikucilkan.

"Dengan mengajak senam gembira ini membangkitkan semangat mereka, membuat bahagia dengan tawa yang tercipta," jelasnya.

Sementara salah seorang Tenaga Medis yang baru saja sembuh dari paparan pandemi ini, dr Roza Silvia, MclinEmbryol juga ikut memberikan semangat pada pasien.

"Saya pernah merasakan kegalauan, kesedihan, dan rasa cemas, semuanya berkecamuk sejak saya dinyatakan positif," katanya mengingat momen awal ketika ia dinyatakan positif Covid-19.

Dokter tersebut juga merasakan ketakukan pada kematian yang dapat seketika merenggut nyawanya. Namun ia merasa bersyukur, dalam kondisi kekhawatiran yang berlebihan itu, ia mendapat motivasi dari suaminya yang juga positif Covid-19.

"Semua pasien virus corona maupun yang PDP harus yakin untuk sembuh, saya pernah di posisi ini," ia menambahkan.

Saksikan juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya