Kisah 4 Nelayan di NTT Selamat Usai 3 Hari Terombang-ambing di Tengah Laut

Sebuah perahu motor yang ditumpangi empat warga Kabupaten Alor, NTT dilaporkan terseret gelombang tinggi.

oleh Ola Keda diperbarui 09 Jun 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2020, 15:00 WIB
Terseret gelombang tinggi
Foto : Tim SAR Kupang saat mengevakuasi empat nelayan yang tiga hari terseret gelpmbang (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang- Sebuah perahu motor yang ditumpangi empat warga Kabupaten Alor, NTT dilaporkan terseret gelombang tinggi.

Perahu motor tanpa nama tersebut berangkat dari Kupang menuju Alor pada Sabtu (6/6/2020) pukul 10.45 Wita. Perahu itu ditumpangi, Abdul Haris Iskan (47), Muksin Ladang (21), Sarfin Ishak (25) dan Bai Talib (21).

Karena dihantam gelombang tinggi, mesin perahu tiba-tiba mati. Keempatnya pun terombang-ambing di tengah laut di Pulau Batek Kabupaten Kupang NTT selama tiga hari.

Mendapat informasi itu, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang berjumlah lima orang dengan menggunakan satu unit Rescue Carrier dan RIB 10 Kupang, dilengkapi Palsar pendukung lainnya menuju lokasi kejadian untuk melakukan operasi SAR.

Kepala kantor Pencarian dan pertolongan Kupang Emi Frizer, mengatakan, kapal mati mesin tersebut berhasil ditemukan pada koordinat koordinat 10°10'25.14"S – 123°08'32.46"E, Senin (8/6/2020).

Operasi SAR ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Supriyanto Ridwan.

Unsur SAR yang terlibat yakni, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, ABK RB 308 Kupang, Tagana Provinsi NTT, keluarga korban dan masyarakat.

"Mereka dalam keadaan selamat. Sudah dievakuasi menuju pelabuhan Navigasi Kupang," ujarnya kepada wartawan, Senin (8/6/2020).

Saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga.

 

Simak Video Pilihan Berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya