Seorang Wisatawan Hilang Terserat Ombak Pantai Perancak Bali

Seorang wisatawan tenggelam terseret arus ombak air laut saat berwisata di Pantai Perancak, Banjar Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2020, 17:41 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 17:41 WIB
Tenggelam
Ilustrasi Foto Tenggelam (iStockphoto)

Liputan6.com, Bali - Wisata pantai di Bali saat pandemi memakan korban. Seorang pemuda bernama Sam Rino (26), tenggelam terseret arus ombak air laut saat berwisata di Pantai Perancak, Banjar Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali.

Kasubag Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Oka Bawa saat dikonfirmasi di Badung, Senin (22/6/2020) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (21/6), sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu korban bersama teman-temannya tiba Pantai Perancak, kemudian mereka jalan-jalan menyusuri Pantai Perancak ke arah barat, lalu mereka kembali ke tempat semula untuk mandi dan main air di Pantai Perancak.

"Tiba- tiba ombak besar datang menggulung teman korban dan korban, lama kelamaan teman korban bersama korban makin lama merasa tertarik ke dalam arus air," katanya.

Saat peristiwa itu terjadi, teman korban bisa menyelamatkan diri dari tarikan arus air laut. Namun, korban tidak berhasil menyelamatkan diri hingga akhirnya tenggelam.

Selanjutnya teman korban bersama beberapa tamu yang sedang bermain selancar berusaha mencari korban hingga ke bagian tengah laut, namun korban tidak ditemukan dan tenggelam terbawa arus air laut.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada mengatakan laporan adanya korban tenggelam diterima Basarnas Bali pukul 18.05 Wita dan langsung menuju lokasi kejadian.

"Malam itu tim SAR gabungan melakukan penyisiran di sepanjang bibir pantai, karena hari gelap dan jarak pandang terbatas terlalu beresiko untuk menurunkan rubber boat," katanya.

Pada pencarian hari kedua, rencananya akan dilakukan dengan luas area pencarian kisaran 11,6 NM2 dengan menggunakan rubber boat, fokus ke arah barat dari posisi korban tenggelam.

Gede Darmada menjelaskan, pergerakan rubber boat dimulai dari Pantai Jerman dan selanjutnya akan menyisir menuju lokasi korban tenggelam. Sebanyak tiga orang melakukan pencarian di perairan, sementara di lokasi berbeda SRU darat berjalan kaki di sepanjang Pantai Berawa hingga sejauh 7 KM.

"Kami dan juga keluarga korban berharap korban bisa segera ditemukan dan ke depannya tidak terulang kembali kejadian serupa. Masyarakat yang berwisata di pantai dianjurkan tetap memperhatikan keselamatan diri dan jangan mengambil risiko bahaya," katanya menambahkan. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya