Liputan6.com, Solo - Museum Radya Pustaka yang merupakan museum tertua di Indonesia mulai dibuka untuk menyambut era new normal. Museum yang berdiri pada 18 Oktober 1890 itu sempat ditutup sekitar tiga bulan setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 di Solo.
Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Solo, Didik Sunaryono mengatakan museum tersebut mulai buka sejak Selasa, 23 Juni 2020. Pembukaan museum yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Pakubuwono IX sesuai dengan arahah peraturan wali kota tentang Covid-19 yang mengizinkan pembukaan objek wisata.
Advertisement
Baca Juga
"Sesuai dengan disposisi Bapak Wali Kota destinasi wisata khususnya museum sudah diizinkan dibuka," kata dia di Solo, Kamis 25 Juni 2020.
Meski telah dibuka, tetapi pihak pengelola museum tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat. Para pengunjung yang akan masuk harus mencuci tangan dengan sabun, pemeriksaan suhu tubuh serta menjaga jarak. Bahkan, untuk menghindari kerumunan pengunjung pihak museum membagi dua jadwal kunjungan.
"Pengunjung harus jaga jarak, terus untuk menghindari kerumunan jam operasional dibuka dua kloter (sif), yakni 09.00-12.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB.  Terus jumlah pengunjung yang masuk 50 persen dari jumlah kapasitas," sebutnya.
Menurut Didik, berdasarkan peraturan wali kota bahwa pengunjung yang tidak dibolehkan masuk di antaranya anak-anak di bawah usia 5 tahun, perempuan hamil serta lansia. "Untuk sementara ini memang dibatasi," ujarnya.
Seperti diketahui Museum Radya Pustaka Solo didirikan pada masa pemerintahan Raja Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV. Museum tertua di Indonesia itu memiliki koleksi terdiri dari berbagai macamarca, pusaka adat, waya kulit, dan manuskrip kuno.