Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar rapid test secara acak untuk para peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Jabar. Kegiatan rapid test akan dilaksanakan mulai Selasa (7/7/2020).
"Jadi rencananya di setiap lokasi kita siapkan 100 alat PCR. Kita mulai besok," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad di Gedung Sate Bandung, Senin (6/7/2020).
Daud menjelaskan, tim dari gugus tugas akan melakukan rapid test di semua tempat ujian. Sesuai dengan protokol kesehatan, bagi calon mahasiswa yang reaktif rapid test maka mereka akan diberi tahu. Jika punya gejala ringan, akan dianjurkan melakukan isolasi mandiri.
Advertisement
"Kalau memungkinkan yang ringan akan langsung diisolasi mandiri. Sedangkan yang sakit kan bisa ikut susulan. Tapi kalau positif di isolasi dulu nanti kalau sudah negatif diberi kesempatan," bebernya.
Pelaksanaan UTBK di Jabar sudah dimulai sejak Minggu (5/7/2020). Berdasarkan laporan dari tim gugus tugas belum ada temuan peserta dengan gejala Covid-19.
"Nah di UPI ada satu orang sakit jantung tapi boleh ikut. Namun, ada juga seorang peserta yang suhunya 37,5 derajat Celsius, ini langsung ditindaklanjuti dan ditangani tak boleh ikut hari itu. Nanti boleh ikut di tahap berikutnya," ucap Daud.
Untuk diketahui, ada tujuh perguruan tinggi negeri di Jabar akan menggelar UTBK-SBMPTN. Ketujuh perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil), dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Jumlah peserta UTBK-SBMPTN di perguruan tinggi Jabar yakni 80.792. Rinciannya, ITB 16.648 peserta, Unpad 11.032 peserta, IPB 14.887 peserta, UPI 15.234 peserta, ISBI 7.206 peserta, Unsika 7.296 peserta, dan Unsil 8.489 peserta.Â
Adapun pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama berlangsung 5-14 Juli 2020, sedangkan gelombang II pada tanggal 20-29 Juli 2020. Setiap gelombang akan digelar dua sesi per hari.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Target 900 Orang
Terpisah, Koordinator Sub Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Covid-19 Jabar Dedi Mulyadi menuturkan, pihaknya menargetkan 900 orang mengikuti rapid tes.
"Jumlah peserta dan panitia totalnya kan sekitar 90 ribu orang. Maka dengan ketentuan rapid test dilakukan terhadap satu persennya, akan ada rapid test terhadap 900 orang yang terlibat UTBK," katanya.
Dedi menjelaskan, dari 900 orang tersebut, 30 persen di antaranya adalah panitia. Sedangkan, 70 persennya peserta.
Meski jumlah panitia tak banyak tapi rapid test terhadap mereka penting karena lebih rentan terkena virus dengan mobilitas dan kontaknya yang tinggi.
"Pelaksanaannya sendiri dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jadwal tes UTBK," katanya.
Advertisement