Covid-19 di Riau Mereda, Pembakar Lahan Mulai Beraksi Kembali

Intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau perlahan naik seiring diberlakukannya normal baru di sejumlah kabupaten.

oleh M Syukur diperbarui 11 Jul 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2020, 10:00 WIB
Kebakaran lahan di Kota Pekanbaru menimbulkan kabut asap.
Kebakaran lahan di Kota Pekanbaru menimbulkan kabut asap. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau perlahan naik seiring diberlakukannya normal baru di sejumlah kabupaten. Beberapa di antaranya sudah dipadamkan dan sisanya masih pendinginan agar api tak muncul lagi.

Wakil Gubernur Riau Edy Aprizal Natar Nasution meminta semua pihak tidak lengah terkait ini. Dia menyebut para pembakar lahan selalu mencari celah ketika pemerintah bersama TNI dan Polri sibuk mengatasi pandemi Covid-19.

"Pas Covid kebakaran lahan menurun, Covid di Riau mereda ini sudah muncul lagi, semua pihak harus peduli," kata jenderal purnawirawan TNI AD ini, Jumat siang, 10 Juli 2020.

Edy menyatakan, kepedulian bersama mengantisipasi kebakaran lahan sangat penting. Pasalnya, dampak kebakaran lahan seperti kabut asap akan dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

"Kalau ada kabut asap, yang merasakan tidak hanya pemerintah tapi semuanya," kata Edy.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi tak menampik kebakaran lahan mulai terjadi lagi di Riau, misalnya saja di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan.

Agung menyatakan, setiap kebakaran lahan pasti ada yang menunggangi. Dia pun menyatakan bakal menindak semuanya secara profesional untuk menimbulkan efek jera.

Sejauh ini, sudah ada 40 dari 51 berkas kebakaran lahan dituntaskan penyidik. Menjelang akhir tahun, Agung yakin semua perkara itu bisa disidangkan ke pengadilan.

"Sejauh ini sudah 5718 titik api padam, hingga 10 Juli masih ada muncul, artinya (kebakaran lahan) belum tuntas," katanya.

Tahun ini, Polda Riau juga melibatkan relawan, baik itu dari mahasiswa dan organisasi non-pemerintah membantu pemadaman. Semuanya terkoordinasi oleh Dashboard Lancang Kuning.

Salah satu organisasi yang jadi relawan adalah Gerakan Pemuda Ansor. Sudah ada 500 anggota Banser dilatih Polda Riau mengatasi kebakaran lahan di lokasi.

"Terakhir kami turun di Kepulauan Meranti, hampir sebulan memadamkan api di sana," kata Ketua GP Ansor Riau Purwaji.

Purwaji menyebut ribuan Banser di Riau siap bergabung kalau kebakaran lahan semakin luas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya