Liputan6.com, Banyumas - Wanawisata Baturraden yang dikelola PT Palawi Risorsis --anak perusahaan Perum Perhutani-- di Kawasan Wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali dibuka dengan tatanan normal baru setelah ditutup sementara dalam rangka mencegah penularan COVID-19.
Pembukaan kembali Wanawisata Baturraden secara simbolis ditandai dengan pencabutan baliho bertuliskan pengumuman penutupan sementara destinasi wisata tersebut oleh Direktur Utama Palawi Risorsis Lucy Mardijana Soebijakso dan Direktur Operasional Palawi Risorsis Wawan Triwibowo di depan pintu gerbang Wanawisata Baturraden, Jumat sore.
Advertisement
Baca Juga
Selain Wanawisata Baturraden, pencabutan baliho tersebut juga menandai pembukaan kembali objek wisata Telaga Sunyi yang juga dikelola Palawi Risorsis.
Saat ditemui usai acara, Direktur Utama Palawi Risorsis Lucy Mardijana Soebijakso mengatakan pembukaan kembali Wanawisata Baturraden tersebut merupakan suatu momentum yang ditunggu selama berbulan-bulan.
"Di mana Palawi ini memiliki tanggung jawab yang besar. Yang pertama tentu saja mengelola kawasan, kemudian yang kedua adalah mengelola sumber daya manusianya. Dengan situasi pandemik ini memang banyak hal-hal yang akhirnya membuat kami semakin turun, dari sisi kondisi perusahaan maupun teman-teman," katanya, dikutip Antara.
Dengan adanya izin yang diberikan oleh Bupati Banyumas, kata dia, pembukaan kembali Wanawisata Baturraden menjadi harapan baru bagi Palawi Risorsis untuk bisa melakukan lagi kegiatan mengelola destinasi wisata tersebut yang tentu saja telah disesuaikan dengan anjuran dari pemerintah dalam rangka memasuki tatanan normal baru.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Dampak Penutupan Wanawisata Baturraden Selama Pandemi
"Tentu saja persiapan ini tidak mudah dan tidak pendek waktunya. Jadi selama 4 bulan, kami telah menyusun protokol (kesehatan), bagaimana pengunjung itu datang, bagaimana pengunjung itu untuk menggunakan resor kami, bagaimana pengunjung itu berinteraksi dengan alam semuanya, Insya Allah itu sudah kami bikin aturan-aturannya dan Insya Allah teman-teman nanti secara disiplin akan menerapkannya," kata Lucy.
Ia mengharapkan hal-hal yang sebelumnya telah dilalui dengan ketidaknyamanan, ke depan akan menjadi lebih nyaman dengan suasana yang lebih baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi kesiapan mental.
Dia mengakui penutupan sementara Wanawisata Baturraden sejak tanggal 24 Maret 2020 akibat adanya pandemi COVID-19 telah berdampak pada arus kas (cash flow) perusahaan.
"Kami berdua kebetulan sebagai direksi tetap berkomitmen keberpihakan kepada karyawan adalah yang utama. Jadi, tidak ada pengurangan karyawan, tidak ada penundaan gaji, tidak ada pemotongan gaji. Jadi semua hak-haknya kami berikan secara utuh," katanya didampingi Direktur Operasional Palawi Risorsis Wawan Triwibowo.
Lucy mengatakan hal itu tentu saja berkonsekuensi pada arus kas perusahaan namun dia berkeyakinan dengan niat baik manajemen kepada karyawan, pihaknya ingin membangkitkan rasa memiliki perusahaanini menjadi semakin kental dan tinggi.
"Harapannya apa? Tentu saja dengan rasa kekeluargaan yang tinggi, merasa memiliki perusahaan yang semakin lekat, itu akan membuat kami bersama-sama bisa keluar dari kondisi pandemi ini, Insya Allah dengan aman dan semuanya sehat," katanya.
Advertisement
Sarana Wisata Sehat di Banyumas
Sementara itu, Direktur Operasional Palawi Risorsis Wawan Triwibowo mengatakan dengan pembukaan kembali Wanawisata Baturraden, pihaknya berharap sarana berwisata yang sehat tersedia di Banyumas.
"Kenapa saya sebut dengan wisata sehat ? Karena wanawisata ini kan yang ditawarkan adalah wisata menikmati kawasan hutan. Di mana kawasan hutan itu tentunya menyediakan kadar oksigen yang lebih baik dibandingkan di perkotaan, sehingga masyarakat yang datang ke sini bisa jalan-jalan, joging, atau bersepeda," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, wisata yang dibangun oleh Palawi Risorsis adalah wisata yang sehat karena di Wanawisata Baturraden juga tersedia Curug Tirta Sela, yakni air terjun yang airnya keluar dari celah bebatuan.
"Perlu kita ketahui bahwa kandungan oksigen paling tinggi itu adalah ketika kita di bawah air terjun. Nah, itu kan juga kita tawarkan. Jadi, saya hanya ingin menyampaikan bahwa 'branding' Wanawisata Baturraden ke depan adalah mewujudkan wisata sehat bagi masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya membatasi jumlah pengunjung per satuan waktu kunjungan hanya 50 persen dari kapasitas total saat kondisi normal sebagai upaya untuk mewujudkan wisata sehat.
"Di sini, kami berharap teman-teman yang mau berkunjung ke sini adalah bagaimana kita membuat orang yang berkunjung ke sini, pulangnya menjadi lebih segar serta tentunya dengan daya tahan lebih baik dan itu bisa melawan COVID-19," katanya.