Muncul Pasien Positif Covid-19, Sekolah Tatap Muka di Bangka Kembali Ditunda

Meskipun terjadi penundaan masuk sekolah namun kegiatan proses belajar mengajar melalui layanan online atau dalam jaringan (daring).

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2020, 20:00 WIB
[Fimela] sekolah
ilustrasi sekolah | pexels.com/@137666

Liputan6.com, Bangka - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menunda kegiatan belajar mengajar di sekolah tingkat SMP sederajat di daerah karena munculnya kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka, Rozali mengatakan, kegiatan belajar di sekolah untuk tingkat SMP sederajat terpaksa ditunda dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya tanggal 13 Juli 2020.

"Penundaan masuk sekolah terutama untuk tingkat SMP sampai dengan sekarang belum dipastikan mengingat kondisi daerah dianggap belum aman dari COVID-19," katanya di Sungailiat, Minggu (12/7/2020).

Menurut dia agenda masuk sekolah tingkat SMP sesuai tanggal tersebut sudah dimantapkan melalui surat keputusan nomor: 421/114/DINDIKPORA/I/2020, tentang petunjuk teknis new normal pada satuan pendidikan dasar Kabupaten Bangka tahun 2020.

"Penundaan proses belajar mengajar tersebut terlebih dahulu sudah kami koordinasikan dengan pihak terkait termasuk dengan tim gugus tugas pencegahan dan penggulangan COVID-19, Kabupaten Bangka," katanya dilansir Antara.

Dia mengatakan, meskipun terjadi penundaan masuk sekolah namun kegiatan proses belajar mengajar melalui layanan online atau dalam jaringan (daring).

"Saya minta orang tua di rumah harus berperan aktif membantu kelancaran putra putrinya dalam mengikuti pendidikan sistem daring," katanya.

Selama di suatu daerah masih ditetapkan zona merah COVID-19, kata dia, tidak diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan tatap muka dan diperkirakan akan kembali normal proses belajar tatap muka pada September 2020.

"Penundaan pendidikan belajar tatap muka di sekolah karena pertimbangan keselamatan dan keamanan bagi peserta didik," demikian Rozali.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya