Hanya 4 Daerah yang Boleh Sekolah Tatap Muka di Sumbar

Tahun ajaran baru sudah dimulai, di Sumbar hanya 4 daerah yang boleh sekolah tatap muka, dimana saja?

oleh Novia Harlina diperbarui 14 Jul 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2020, 05:00 WIB
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru 2020 di Tengah Pandemi
Suasana saat para guru bergantian memberi sambutan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran Baru 2020/2021 secara daring atau online di SDN Pekayon Jaya 6, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Padang - Proses belajar mengajar tahun ajaran 2020 sudah dimulai, namun mengingat masa pandemi virus corona Covid-19 maka di Sumatera Barat hanya 4 daerah yang diperbolehkan sekolah tatap muka.

Dari 19 kabupaten dan kota, 4 daerah yang diizinkan belajar tatap muka itu adalah Kota Sawahlunto, Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan dan Pasaman Barat.

"Kami tidak ingin siswa terpapar virus corona di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri kepada Liputan6.com, Senin (13/7/2020).

Kendati diizinkan belajar mengajar tatap muka, pihaknya tidak memaksakan hal tersebut dan menyerahkannya pada masing-masing kepala daerah serta sekolah.

Kemudian juga jika ada sekolah yang mulai proses belajar mengajar tatap muka, harus seizin orangtua. Jika orangtua tidak mengizinkan maka siswa bisa mengikuti belajar secara online.

Bagi sekolah yang mulai tatap muka, lanjutnya wajib menerapkan standar peraturan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Jangan lupa memakai masker dan jaga jarak," ujarnya.

Selain 4 daerah tersebut, lanjut Adib hingga kini belum diizinkan belajar tatap muka karena beberapa daerah lainnya belum masuk zona hijau untuk virus corona.

Pihaknya juga meminta guru terus belajar dan tidak gagap teknologi, agar sekolah secara online lebih optimal dibanding sebelumnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Kasus Covid-19 di Sumbar

Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Hingga Senin 13 Juli 2020, jumlah total pasien corona di Sumbar mencapai 800 orang, 671 di antaranya dinyatakan sembuh, 32 meninggal dunia dan sisanya masih diisolasi.

Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1.426 orang, 1.404 di antaranya dinyatakan negatif dan 22 lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan.

Untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) total 9.909 jiwa, semuanya telah selesai dipantau. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sumbar, Jasman Rizal menyebut jumlah kasus corona di provinsi setempat sudah mengalami penurunan.

"Sudah ada penurunan, semoga grafiknya terus turun sampai Sumbar bebas dari corona," ujarnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya