Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

Mutasi ke Mabes Polri, Wakapolda NTT Pamitan ke Suku Tradisional

Wakapolda NTT, Brigjen Pol Johni Asadoma, kembali melakukan bakti sosial, Sabtu (18/7/2020)

oleh Ola Keda diperbarui 19 Jul 2020, 13:00 WIB

Diterbitkan 19 Jul 2020, 13:00 WIB

Foto: Wakapolda NTT, Brigjen Pol Jhoni Asadoma saat membagikan paket sembako ke warga suku Boti, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Wakil kepala Polda NTT, Brigjen Pol Johni Asadoma, kembali melakukan bakti sosial, Sabtu (18/7/2020). Kali ini, jenderal bintang satu ini mengunjungi suku Boti di desa Boti, Kecamatan Ki'E, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Suku Boti merupakan suku tradisional di Kabupaten TTS yang masih memegang teguh budaya mereka. Kehadiran Wakapolda dan rombongan diterima Raja Boti, Namah Benu di Sonaf Boti melalui sapaan dan tutur adat.

Kepada warga suku Boti, Wakapolda NTT menyebutkan kalau kedatangannya selain menjalankan tugas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat juga untuk melihat langsung kehidupan masyarakat Suku Boti.

"Ini sebagai salah satu bentuk simbol kekeluargaan antara Polri khususnya Polda NTT dengan masyarakat yang berada di Sonaf Boti," ujarnya.

Ia berharap adat yang ada saat ini tetap dipertahankan. Namun, ia juga berpesan anak-anak suku Boti harus tetap bersekolah untuk dapat memperoleh pengetahuan.

Asadoma juga menyerahkan ratusan paket sembako kepada warga suku Boti dan masyarakat sekitar serta mengimbau agar tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan diri serta keluarga.

Dari suku Boti, Wakapolda NTT melanjutkan pertemuan dengan warga masyarakat di gereja GMIT Ebenhaezer Boti diterima Pendeta GMIT Ebenhaezer, pendeta Mike N. Tafui.

Di gereja, ia menyerahkan paket bantuan sembako sebanyak 172 paket berisi beras dan sembako. Kunjungan ini menjadi kunjungan terakhir Jhoni di wilayah hukum NTT.

Sebab ia akan dimutasi ke Mabes Polri sebagai Kadivhubinter Polri. Jhoni menggantikan posisi Irjen Pol Napoleon Bonaparte, yang dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Irwasum Polri.