Upaya Kurangi Sampah Plastik Saat Pembagian Daging Kurban dengan Besek

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mendukung pengurangan sampah plastik.

oleh Reza Efendi diperbarui 24 Jul 2020, 20:56 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2020, 13:09 WIB
Besek
Fitriyus mengatakan, penggunaan besek juga sebagai dukungan terhadap produk lokal Usaha Mikro Kecil (UMKM) Sumut.

Liputan6.com, Medan - Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mendukung pengurangan sampah plastik, pembagian daging hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah menggunakan besek.

Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprov Sumut yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Sosial dan Kesejahteraan Setdaprov Sumut, M Fitriyus mengatakan, penggunaan besek juga sebagai dukungan terhadap produk lokal Usaha Mikro Kecil (UMKM) Sumut.

"Juga dinilai sebagai pilihan yang lebih sehat di banding plastik yang mengandung zat-zat kimia," kata Fitriyus, Kamis (23/7/2020).

Besek adalah wadah atau tempat yang terbuat dari anyaman bambu bertutup, dan berbentuk segi empat

Saat ini Pemprov Sumut sudah mempersiapkan sebanyak 10.000 lebih besek, ada yang terbuat dari daun pandan dan juga dari daun purun.

"Sudah ada, tetapi akan kita tambah lagi," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

140 Ekor Sapi

20160903-Idul-Adha-Jakarta-Qurban-YR
Sejumlah hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Untuk harga Kambing dijual dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Pemprov Sumut menargetkan kurban sebanyak 140 ekor sapi pada Idul Adha tahun ini, yang ditetapkan jatuh pada Jumat 31 Juli 2020. Nantinya, akan dibagikan ke seluruh 33 kabupaten/kota di Sumut, dengan harapan dapat membantu masyarakat yang terdampak COVID-19.

Hewan kurban tersebut dihimpun dari seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk dari pribadi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, juga Sekretaris Daerah, R Sabrina.

"Kemungkinan akan bertambah hingga hari H," ungkapnya.

Untuk pembagian di kabupaten/kota akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten/kota. Sebelum diberangkatkan, sapi yang akan dikirimkan terlebih dahulu melalui proses cek kesehatan oleh dokter hewan.

Hewan kurban diantar langsung ke kabupaten/kota bersamaan dengan besek. Kemudian, disembelih di daerah masing-masing. Untuk Pulau Nias, tidak akan diantarkan langsung, karena menghabiskan waktu yang lama dan biaya yang mahal.

"Oleh karena itu, akan diganti dalam bentuk uang dan dibeli di wilayah setempat," terangnya.

Pelosok Desa

Masjid Al Azhar Potong dan Distribusikan Ratusan Hewan Kurban
Petugas menimbang daging kurban di Lapangan Masjid Al Azhar, Jakarta, Jumat (1/9). Masjid Al Azhar Jakarta memotong dan mendistribusikan ratusan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1438 H. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pelaksanaan kurban dipercayakan kepada MUI setempat yang lebih paham dengan masyarakat yang lebih berhak memperoleh. Pemprov Sumut menekankan agar masyarakat di pelosok desa lebih diutamakan.

"Apalagi di masa pandemi saat ini, banyak masyarakat yang terdampak. Kita harapkan mereka yang di pedesaan bisa dijangkau," sebutnya.

Fitriyus mengimbau agar pelaksanaan kurban di daerah nantinya mengedepankan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran serta penularan virus Corona COVID-19. Dan juga mengedepankan ketertiban dan pembagian yang adil dan merata.

"Tahun lalu Pemprov Sumut berkurban sebanyak 130 ekor sapi. Untuk tahun ini jumlahnya lebih," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya