Pak Menteri, Tenaga Medis di Sikka Butuh Sinyal dan Jaringan Internet

Puskesmas Mepitara yang berada di wilayah Desa Hebing, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu dari sekian banyak Puskesmas yang berada di daerah pedalaman dan masih terisolir.

oleh Ola Keda diperbarui 26 Jul 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2020, 07:00 WIB
Ketiadaan signal
Foto: Petugas medis di Puskesmas Mapitara, Kabupaten Sikka, NTT menyimpan telepon selulernya di atas pohon (Liputan6.com/Dion)

Liputan6.com, Sikka - Puskesmas Mepitara yang berada di wilayah Desa Hebing, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu dari sekian banyak Puskesmas yang berada di daerah pedalaman dan masih terisolir.

Fasilitas di Puskesmas ini serba kekurangan. Selain fasilitas medis, wilayah ini belum ada ada sinyal selular maupun sinyal internet. Hanya di titik-titik tertentu saja yang bisa terjangkau sinyal.

Untuk mencapai Puskesmas Mapitara, harus menempuh perjalanan sekitar dua jam dari pusat kabupaten dengan medan jalan yang masih rusak. Medan yang berkelak-kelok dan terjal membuat akses menuju ke sana tambah berat.

Ketiadaan sinyal membuat tenaga medis yang mengabdi di wilayah ini kesulitan mendapatkan informasi secara cepat. Untuk mendapat sinyal, mereka rela berjalan kaki sejauh 10 kilometer.

Kepala UPTD Puskesmas Mapitara, Yusminus sudah mengabdikan dirinya di Puskesmas kurang lebih enam tahun. Dia harus berjalan puluhan kilometer untuk mencari sinyal.

"Saya biasa ke daerah Egon. Jaraknya cukup jauh. Kalau tidak ke Natakoli. Kami panjat pohon, di jurang-jurang. Mau bilang apa, kita dipercayakan untuk tugas di sini," tutur Kepala UPTD Puskesmas Mapitara kepada Liputan6.com, Jumat (24/7/2020).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kerap Ketinggalan Informasi

Menurut Yusminus, akibat ketiadaan sinyal, Puskesmas Mapitara sering terlambat dalam menerima informasi dari kabupaten.

"Kami komunikasi dengan dinas lewat sinyal seluler. Tapi kadang-kadang mati total. Kadang-kadang muncul. Kadang-kadang satu minggu hilang. Sekarang apa-apa harus kirim pakai WhatsApp. Kadang-kadang informasi kami tidak tahu," sebut Yusminus.

Di satu sisi, kata dia, tuntutan kinerja sama untuk semua Puskesmas, baik di kota maupun di desa. Tidak ada perbedaan standar pelayanan minimal, entah di daerah terpencil maupun di daerah yang memiliki sinyal internet. Penginputan data kesehatan yang sudah serba online, membuat puskesmas kewalahan.

"Sarana prasarana penunjangnya adalah sinyal internet. Kalau mau input data, teman-teman harus ke kota Maumere. Jadi pasti kami tidak tepat waktu," sebutnya.

Ia berharap Menteri Kominfo, Jhoni Plate bisa menciptakan keadilan jaringan internet untuk semua wilayah di NTT.

"Tuntutan kinerja harus diimbangi dengan keberadaan sarana prasarana yang memadai. Kami minta alat untuk perkuat sinyal bisa ada di Puskesmas Mapitara. Kita sangat butuh fasilitas itu untuk kebutuhan di Puskesmas," dia menegaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya